48 Ribu Orang Meninggal Setelah Divaksin, Simak Penjelasan Faktanya

- 15 Oktober 2021, 20:21 WIB
48 Ribu Orang Meninggal Setelah Divaksin
48 Ribu Orang Meninggal Setelah Divaksin /Karawangpost/pexels: Nataliya Vaitkevich

KARAWANGPOST -  Pemerintah terus berupaya mencapai kekebalan komunal di tanah air dengan program percepatan vaksinasi nasional.

Tercatat cakupan vaksinasi dosis pertama telah mencapai lebih dari 100 juta penduduk dengan sasaran sebanyak 208,3 juta penduduk per 11 Oktober 2021.

Namun, dalam upaya percepatan vaksinasi di masa pandemi COVID-19 timbul kabar duka yang menggemparkan. 

Baca Juga: Catat! Jadwal dan Daftar 50 Puskesmas Vaksinasi Pfizer di Karawang

Beredar sebuah tangkapan layar yang memuat informasi adanya 48.000 orang yang meninggal dalam 14 hari setelah mendapat vaksin COVID-19.

Dalam tangkapan layar berbahasa Inggris itu, data diklaim diambil dari Medicare Tracking
System.

Dari hasil yang ditelusuri data dari informasi yang beredar tersebut menuai hasil yang tidak berdasar. Lalu benarkah kabar itu?

Tangkapan layar yang memuat informasi adanya 48.000 orang yang meninggal dalam 14 hari
Tangkapan layar yang memuat informasi adanya 48.000 orang yang meninggal dalam 14 hari Kominfo

Baca Juga: dr. Tirta Ungkap Bahaya Organ Tubuh Mahasiswa yang Dibanting Polisi

Mengutip kominfo.go.id ternyata tidak ditemukan adanya situs atau basis data yang disebut dengan Medicare Tracking System. 

Centers for Medicare & Medicaid Services (CMS) sebagai pihak yang dicatut menegaskan
sejauh ini pihaknya tidak memiliki Medicare Tracking System.

Data CMS memang menampilkan data “Rumah Perawatan COVID-19” dan “Kasus Rawat Inap Medicare COVID-19”, tetapi tidak ada data tentang kematian setelah vaksinasi.

Baca Juga: Bela Diri saat Diserang Maling dengan Alat Setrum, Kakek Tua Ini Malah Masuk Penjara 

Berdasarkan penelusuran kabar itu tidak benar dan Juru bicara CMS menyebut data 48.000 itu tidak akurat, dilansir Antara, Jumat 15 Oktober 2021.

Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dalam situsnya menyebut, Sistem Pelaporan Kejadian Buruk Vaksin (VAERS) menerima 8.390 laporan kematian atau sebesar 0,0021 persen

Halaman:

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x