KARAWANGPOST - Presiden Soekarno pernah menjalin kerja sama bersama AS untuk mengembangkan nuklir dan pemanfaatan uranium pada tahun 1960.
Indonesia dan AS akhirnya sepakat dalampengayaan uranium yang awalnya Indonesia menggunakan nuklir untuk tujuan damai.
Namun, kerja sama pengayaan uranium dan pengembangan nuklir tersebut terganggu karena kebijakan AS berubah akibat wafatnya John F Kennedy.
Baca Juga: Kim Jong Un Bersumpah Korut Punya Senjata Nuklir Terkuat di Dunia
Soekarno pun geram lalu mangalihkan tujuan nulir Indonesia untuk dijadikan pembuatan bom atom karena tujuan AS berubah.
Saat itu, secara rahasia Soekarno menyuruh para ilmuan Lembaga Tenaga Atom (LTA) Indonesia untuk mempelajari bom nuklir ke China yang berhasil melakukan uji coba bom nuklir pada tahun 1946.
Direktur Pengadaan Senjata Angkatan Darat Brigjen Hartonobom mengatakan, 200 ilmuan Indonesia sedang mengerjakan bom nuklir dan melakukan uji coba bom nuklir Indonesia pada tahun 1969.
Baca Juga: Jaksa Agung Perintahkan Kejaksaan Babat Habis Mafia Pelabuhan
Berdasarkan data Badan Tenaga Nasional, bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium
yang dimiliki Indonesia mencapai 81.090 ton dan thorium 140.411 ton.