Indonesia Jepang Sepakati Kerja Sama Transisi Energi

- 11 Januari 2022, 18:30 WIB
Mentri Ekonomi dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi berssma Menteri ESDM Arifin Tasrif
Mentri Ekonomi dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi berssma Menteri ESDM Arifin Tasrif /Humas Kementerian ESDM



KARAWANGPOST - Pelaksanaan transisi energi di Indonesia perlu mendapat dukungan dari mitra internasional demi target pencapaian Net Zero Emission (NZE) di 2060.

Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif, usai melakukan penandatanganan Memorandum of Cooperation (MoC) kerjasama Realization of Energy Transitions, bersama Mentri Ekonomi dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi, Senin 10 Januari 2022.

Sektor energi dipastikan akan menghadapi tantangan besar di masa mendatang. Masih ada kecenderungan akan tingginya ketergantungan energi fosil.

Baca Juga: Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA siap Beroperasi untuk Mengamati Alam Semesta

Dengan adanya kerja sama ini diharapkan mampu menjadi proses alih teknologi demi mewujudkan percepatan transisi energi.

“Indonesia dan Jepang bisa mengembangkan bersama-sama teknologi Carbon, Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia,” kata Arifin.

Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, Hagiuda Koichi, menyambut baik kerja sama ini guna membantu percepatan pencapaian proses transisi energi di Indonesia.

Baca Juga: Mantan Kepala NASA menjelaskan Mars dan Venus layak huni

“Jepang ingin membantu merealisasikan target tersebut melalui kerangka Asia Energy Transition Initiative,” ujar Haguida.

Rincian kerja sama yang disepakati dalam MoC yaitu penyusunan roadmap transisi energi menuju emisi net-zero berdasarkan target nasional masing-masing.

Pengembangan dan penyebaran teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis antara lain hidrogen, bahan bakar amonia, carbon recycling, dan CCS/CCUS.

Baca Juga: Empat Efek Samping setelah Menerima Dosis Booster Vaksin Moderna

Mendukung upaya dalam forum multilateral untuk mempercepat kerja sama teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis.

Dukungan untuk pengembangan kebijakan, pengembangan sumber daya manusia, dan berbagi pengetahuan tentang transisi energi dan teknologi yang digunakan.

Baca Juga: Gejala Omicron: Muncul Tiga Ruam dan Bintik Gatal pada Kulit

Pada tataran teknis, saat ini tengah berlangsung studi bersama antara Mitsubishi Indonesia Representative dengan Puslitbangtek Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” mengenai co-combustion fuel ammonia pada PLTU.

Studi yang dijadwalkan selesai pada Januari 2022 ini bertujuan untuk menilai kelayakan teknis dan ekonomis penggunaan ammonia untuk mensubstitusi sebagian batubara sehingga umur operasional PLTU dapat dipertahankan.

“Dengan senang hati saya sampaikan bahwa Jepang telah menjadi mitra penting bagi perjalanan Indonesia menuju transisi energi. Dengan dukungan nyata, kami percaya untuk mencapai NZE 2060, dengan tetap menjaga keamanan, akses, dan keterjangkauan energi,” tutup Haguida.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kementerian ESDM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x