Ekonomi Biru Menghadirkan Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi

- 11 Februari 2023, 10:00 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono /Instagram/@swtrenggono/



KARAWANGPOST - Implementasi program ekonomi biru akan memacu tumbuhnya industri hilirisasi sektor perikanan di Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menyebutkan, langkah tersebut sekaligus meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan.

Kami punya lima kebijakan ekonomi biru sebagai roadmap pengelolaan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Harus Mendukung Jurnalisme Sehat dan Berkualitas

 

 



Di dalamnya ada kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota, di mana nantinya kapal harus berangkat dan mendaratkan hasil tangkap di pelabuhan yang sama dan ikan tidak boleh dipindahkan ke kapal lain sebelum didaratkan untuk dihitung.

Besar sekali multiplyer effect yang dihasilkan, sehingga distribusi pertumbuhan ekonomi tidak melulu di Jawa,” ungkap Menteri KKP dalam rapat Komisi IV di Jakarta, Kamis 09 Februari 2023.

Transformasi tata kelola sub sektor perikanan tangkap dengan hadirnya kebijakan PIT menurutnya akan mendorong tumbuhnya industri hilir perikanan di sekitar Pelabuhan.

Baca Juga: Kisruh Dana Hibah 10 Miliar Karawang, Begini Mekanisme dan Aturannya

Hal itu dipacu oleh mekanisme perikanan tangkap yang mengharuskan kapal penangkap mendaratkan ikan di pelabuhan perikanan yang telah ditetapkan pemerintah, yakni di sekitar lokasi penangkapan.

Mekanisme tersebut menurut Menteri Trenggono, untuk menghadirkan pemerataan distribusi pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar lokasi penangkapan, sehingga tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.

Selain itu, kebijakan ekonomi biru juga akan mendorong hilirisasi subsektor perikanan budidaya di Indonesia.

Baca Juga: Kemenkes Harus Segera Melakukan Penanganan Penyakit Menular dan Tidak Menular

Saat ini KKP tengah membangun model tambak udang berkelanjutan di Kebumen, Jawa Tengah, berisi 149 petak tambak di lahan seluas 69 hektare.

Adapun produktivitas per hektare tambak tersebut mencapai 40 ton per tahun dan mampu menghasilkan nilai ekonomi mencapai Rp 400 miliar.

Selain di Kebumen, model tambak serupa akan dibangun di wilayah lain untuk menggenjot produksi udang nasional yang ditargetkan mencapai 2 juta ton pada tahun 2024.

Baca Juga: Legislator Minta Pemerintah untuk Memangkas Biaya Mubazir Jemaah Haji

“Selain udang, kami juga mengupayakan hilirisasi rumput laut. Saat ekspor kita masih raw material, tapi kita terus upayakan hilirisasi karena produktivitas rumput laut kita tinggi sekali,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menteri Trenggono menambahkan, impelementasi kebijakan ekonomi biru di hulu sektor perikanan akan mengutamakan pekerja lokal sebagai pendukung kegiatan produksi.

Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa ikut meningkat dengan hadirnya ekosistem ekonomi inklusif yang dibangun pemerintah.***

Editor: M Haidar

Sumber: KKP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x