Pemerintah Upayakan Tidak Ada Hambatan untuk Ekspor Produk Hortikultura

- 5 Maret 2023, 14:04 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan /Karawangpost/Twitter/@ZUL_Hasan



KARAWANGPOST - Pemerintah berkomitmen membantu pelaku usaha yang mengalami kendala ekspor di negara tujuan.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebutkan pemerintah mendorong peningkatan ekspor produk hortikultura Indonesia. Jika ekspor meningkat akan mampu mengangkat perekonomian dan kesejahteraan petani Indonesia.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat berdiskusi dengan petani nanas, pisang, dan kopi di Lampung Tengah, Provinsi Lampung pada Jumat, 3 Maret 2023.

Baca Juga: Dalam Kondisi Darurat Pertamina Diharapkan Bisa Mengamankan Pasokan BBM untuk Masyarakat

“Pemerintah, pengusaha, dan rakyat satu kesatuan. Jika petani dan pengusaha sukses, ekspor akan naik sehingga pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan sukses. Peningkatan ekspor produk hortikultura meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Sebelum diskusi dengan petani, Mendag Zulkifli Hasan mengunjungi pabrik PT Great Giant Pinneaple (PT GGP).

Pada kunjungan ini, Mendag Zulkifli Hasan meninjau proses produksi dan pengemasan produk nanas olahan.

Baca Juga: Kapolri Sebut Membutuhkan DNA Keluarga untuk Indentifikasi Identitas Korban Tewas Kebakaran

“PT GGP merupakan perusahaan penghasil olahan nanas terbesar di dunia dengan tujuan ekspor hampir ke seluruh negara,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

PT GGP di Lampung Tengah menempati lahan seluas 32 ribu hektare dengan kemampuan produksi mencapai 3000 ton per hari. Perusahaan ini mampu mengekspor nanas olahan dengan nilai mencapai USD 350 juta per tahun.

Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan juga menyebut, perusahaan seperti ini harus diperjuangkan karena mendapat perlakuan tidak adil di negara tujuan ekspor.

Baca Juga: Pertamina Diminta Melakukan Investigasi Secara Menyeluruh Penyebab Kebakaran Depo Plumpang

Untuk itu, tugas pemerintah untuk mengupayakan agar tidak ada hambatan ekspor di negara tujuan, salah satunya melalui perjanjian dagang.

“Tugas pemerintah membantu masyarakat dan pengusaha agar berkembang. Jika perusahaannya maju, pajaknya akan semakin meningkat dan menyerap tenaga kerja” tutur Mendag Zulkifli Hasan.

Lebih lanjut, untuk mengerek ekspor produk hortikultura, Kementerian Perdagangan akan memperjuangkan perjanjian kerja sama dengan negara mitra.

Baca Juga: Polda Jatim Perpanjang Red Notice Penipuan Asal Australi dan Polri Siap Bantu Kepolisian Jepang Buru Buronan

Salah satunya dengan Uni Eropa melalui Percepatan Penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU CEPA).

“Diharapkan perundingan dagang ini akan diselesaikan Agustus tahun ini. Jika dapat diselesaikan, pengusaha tidak perlu membayar bea masuk produk hortikultura ke Uni Eropa,” tutur Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Nanas dan pisang merupakan produk olahan unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekspor tinggi dan diminati secara global.

Baca Juga: Satu Warga Sipil Tewas dalam Peristiwa Penembakan oleh KKB di Papua Tengah

Komoditas ini memberikan dampak luas bagi perekonomian nasional, terutama dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah, dan mendongkrak devisa negara dari ekspor.

Lebih jauh, berdasarkan data BPS, total produksi nanas nasional pada 2021 mencapai 2,8 juta ton. Lampung menduduki peringkat teratas di Indonesia dengan jumlah produksi lebih dari 700.000 ton, diikuti Sumatera Selatan, Riau, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Sedangkan untuk pisang, Lampung menempati peringkat ketiga di Indonesia sebagai daerah penghasil dengan produksi sebesar 1,12 juta ton pada 2021.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kemendag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x