Pemerintah Akan Segera Umumkan Harga Terbaru Gabah dan Beras

- 9 Maret 2023, 18:29 WIB
Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto dan Gubenur Jateng Ganjar Pranowo di lokasi panen raya Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto dan Gubenur Jateng Ganjar Pranowo di lokasi panen raya Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah /Karawangpost/Dok.Foto/BPMI Setpres



KARAWANGPOST - Saat ini pemerintah Indonesia tengah menghitung harga pokok pemerintah (HPP) untuk harga gabah dan beras.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa turunnya harga gabah kering panen (GKP) akan segera diumumkan seiring dengan panen raya yang dilakukan di sejumlah wilayah di tanah air.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden usai melaksanakan panen raya padi, di Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis 9 Maret 2023.

 Baca Juga: Pemeliharaan Jalan Rusak di Karawang Sekda Sebut Serap Anggaran sebesar Rp6 Miliar

“Ini di banyak provinsi kan baru panen raya. Dan, tadi saya menanyakan langsung kepada para petani bahwa GKP-nya jatuh di harga Rp4.200, memang terlalu rendah. Sehingga pemerintah ini sedang menghitung dan nanti segera diumumkan oleh Badan Pangan Nasional, harga GKP-nya ini harusnya berapa,” ujar Presiden.

Selain itu, Presiden juga menyampaikan, dalam menetapkan harga tersebut pemerintah memperhatikan biaya setiap komponen produksi, mulai dari sewa lahan, pupuk, dan lainnya.

“Kita punya hitung-hitungan cost dalam setiap komponen berproduksi beras ini sudah kelihatan semuanya, baik mengenai sewa lahan, pupuk, bibitnya, dan lain-lainnya, sudah ketemu,” ungkapnya.

Baca Juga: Usut Aset Milik Rafael Alun Trisambodo KPK Bentuk Tim Gabungan

Dengan perhitungan tersebut, Presiden mengharapkan harga di tingkat petani, pedagang, hingga konsumen dapat berada pada posisi yang wajar.

“Kita harapkan harga gabah di petani itu wajar, harga beras di pedagang itu wajar, harga pembelian beras oleh masyarakat juga pada posisi yang wajar. Semuanya mendapatkan manfaat dan keuntungan dari perhitungan itu,” tutur Presiden.

Sementara itu, Terkait ketersediaan pupuk yang sering dikeluhkan para petani, Kepala Negara menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mendorong produksi pupuk dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk impor.

“Kita tahu kebutuhan pupuk secara nasional itu kurang lebih 13 juta ton, pabrik-pabrik industri pupuk kita memproduksi baru 3,5 juta ton, dan kemarin tambah di Pupuk Iskandar Muda 570 ribu ton, ada tambahan,” jelas Presiden.***

Editor: M Haidar

Sumber: Setpres


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x