Legislator Sambut Baik Kendaraan Ramah Lingkungan

- 20 Maret 2023, 18:28 WIB
Mengisi bahan bakar gas
Mengisi bahan bakar gas /Karawangpost/Instagram/@balaputradewa_skyscrapercity



KARAWANGPOST - Legislator mendorong pengembangan Kendaraan CNG (Compressed Natural Gas) atau kendaraan berbahan bakar gas sedang oleh PT. Pertamina Gas Negara (PGN).

Prototipe kedaraan ini sedang diuji coba pada kendaraan pribadi, seperti sepeda motor dan mobil oleh PGN.

Komisi VII DPR RI secara khusus menyambut baik kendaraan ramah lingkungan ini dan menilai perlu dikembangkan lebih lanjut.

Baca Juga: Donald Trump Tulis, AKU KEMBALI ke Facebook

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan, kendaran CNG ini sangat bermanfaat, karena merupakan bagian transisi energi dari fosil ke energi ramah lingkungan, Jumat 17 Maret 2023.

"Ini sangat bermanfaat untuk transisi energi menuju energi yang bersih. Tadi ada mobil dan motor yang digerakkan dengan CNG. Dari sisi lingkungan akan lebih bersih dan dari sisi harga akan lebih ekonomis," katanya.
 
Menurut Eddy, untuk mengembangkan kendaraan CNG tersebut, butuh dukungan insentif pemerintah, agar masyarakat tergerak menggunakan kendaraan CNG.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan, Tinggalkan Sistem Pembayaran Luar Negeri

Sementara ini, kendaraan CNG di Indonesia baru diterapkan pada kendaraan transportasi publik seperti bus di Jakarta. Kendaraan pribadi yang menggunakan teknologi CNG hampir belum ada. Selain itu, PT. PGN masih menerapkan teknologi hybrid antara BBM dan gas pada kendaraan.

Dijelaskannya, butuh desain ulang bagaimana menempatkan tabung gas pada kendaraan pribadi, agar terlihat estetik dan nyaman bagi penggunanya.

PT PGN masih menempatkan tabung gas di bagasi depan untuk motor dan bagasi belakang untuk mobil. Selain untuk kendaraan, teknologi CNG juga dimanfaatkan untuk sektor pariwisata di Bali.

Baca Juga: Tawarkan Hadiah Uang Tunai untuk Menangkap Prajurit Ukraina Pembakar Alquran Hidup atau Mati

Kunjungan Komisi VII untuk melihat usaha CNG yang dikembangkan oleh PGN di Bali. CNG berkembang baik dan digunakan oleh sektor pariwisata termasuk hotel-hotel besar.

"Ini perkembangan yang positif dalam rangka transisi energi yang lebih bersih. Walau belum ada pasokan gas di Pulau Bali, tetapi dapat pasokan gas dari Surabaya. Biaya transportasi masih memenuhi keekonomian," ungkapnya.

Eddy menjelaskan market penerapan CNG di Bali cukup baik, sehingga cocok dikembangkan untuk tren pemanfaatan energi masa depan.

Baca Juga: Pengadilan Kriminal Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin

Ia juga menekankan agar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) diperhatikan dalam mengembangkan CNG ini. TKDN yang dimaksud adalah industri pembautan tabung gasnya yang masih impor.
 
Karena ini dimanfaatkan masyarakat secara luas, harus ada penekanan terhadap TKDN dalam proporsi yang tinggi supaya bisa dimanfaatkan juga untuk Indonesia. Misalnya, tabung yang masih impor.

"Bagaimana kita bisa membuat industri tabung, karena market-nya cukup besar dan prospektif bagi sektor usaha masuk ke industri tabung gas," jelas egislator dapil Jabar III.***

Editor: M Haidar

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x