Mengejutkan! Dokumen RS Wuhan Soal COVID-19 Bocor, Ungkap Fakta Sebenarnya

- 12 Januari 2021, 23:57 WIB
Ilustrasi Mutasi baru Virus Corona yang ditemukan di Jepang.
Ilustrasi Mutasi baru Virus Corona yang ditemukan di Jepang. / Gerd Altmann/Pixabay

Dengan bocornya dokumen tersebut, para kritikus menyoroti sikap pemerintah China. Mereka menilai seandainya pihak berwenang China menanggapi dengan cepat, pandemi global yang telah menewaskan 1,9 juta orang sejauh ini mungkin bisa dicegah.

Dokumen tersebut diperoleh oleh media Epoch Times, mereka menunjukkan bahwa pasien pertama yang dirawat karena pneumonia baru yang tidak dapat dijelaskan di RS Puren Riverside Wuhan adalah seseorang yang bernama Xiao Xgui, satu dari sepuluh orang yang dirawat di sana hingga awal Desember 2019.

Baca Juga: Cerai, Operasi Gendang Telinga Hingga Positif Covid-19, Aura Kasih: Coba Ikhlas

Rumah sakit umum lainnya, Wuhan Yaxin, merawat sepuluh pasien dengan pneumonia serupa, yang kebanyakan terjadi pada Oktober 2019 lalu. Kemudian di RS keenam di Wuhan, salah satu fasilitas medis utama mencatat 5 kematian akibat penyakit pneumonia baru, dengan 3 orang meninggal pada November dan awal Desember 2019 lalu.

Satu pasien, Xu Xgan, jatuh sakit pada 1 Oktober dan meninggal pada 3 November 2019 lalu, berdasarkan dokumen yang bocor tersebut. Ia pertama kali dirawat di Rumah Sakit Pusat Wuhan di mana dia diberi perawatan anti-infeksi, sebelum di rujuk ke RS lainnya.

Baca Juga: Bukan Hanya Manusia, Dua Ekor Gorila juga Dinyatakan Positif Covid-19

Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Cina Wuhan, di Distrik Hankou, juga melaporkan tiga kematian pasien akibat pneumonia serupa yang tidak dapat dijelaskan pada Oktober dan November 2019. Rumah Sakit Kedelapan kota itu juga mencatat kasus pada periode yang sama.

Dikabarkan Daily Mail, pihak Epoch Time yang merupakan surat kabar kontroversial yang sangat kritis terhadap rezim Tiongkok, tidak memberikan komentar apapun terkait pembocoran dokumen tersebut. Namun, para ahli yang telah mempelajari file tersebut mengatakan jika dokumen itu tampak asli.

Baca Juga: Indonesia Siap Gunakan Vaksin Covid-19 Halal dan Teruji 

Gilles Demaneuf, seorang ilmuwan data Prancis yang bekerja dengan kelompok yang menyelidiki asal-usul Covid-19, mengatakan bahwa 'temuan Epoch Times dapat dipercaya'.
"Kasus yang dicurigai (COVID-19) tidak berarti kasus yang dikonfirmasi, dan tidak boleh ditafsirkan seperti itu", ujarnya.

Halaman:

Editor: Zein Khafh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x