Mantan Presiden Afghanistan Minta Maaf atas Tumbangnya Pemerintan

- 9 September 2021, 06:14 WIB
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memberikan pidato tentang perkembangan terakhir negara dari pengasingan di Uni Emirat Arab
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memberikan pidato tentang perkembangan terakhir negara dari pengasingan di Uni Emirat Arab /Facebook/@Reuters/

KARAWANGPOST - Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang melarikan diri dari Kabul ketika pasukan Taliban mencapai pinggiran kota bulan lalu.
 
Mantan Presiden Afghanistan itu meminta maaf atas tumbangnya pemerintahan, namun Ghani membantah bahwa dia telah membawa jutaan dolar bersamanya, Rabu 8 September 2021.
 
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter, Ghani mengatakan dia pergi atas desakan tim keamanannya yang mengatakan bahwa jika dia tetap tinggal, ada risiko pertempuran mengerikan yang sama yang dialami kota selama Perang Saudara 1990-an.
 
 
"Meninggalkan Kabul adalah keputusan tersulit dalam hidup saya, tapi saya percaya itu satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan Kabul dan 6 juta warganya," katanya.
 
Pernyataan itu sebagian besar menggemakan pesan yang dikirim Ghani dari Uni Emirat Arab segera setelah kepergiannya, yang menuai kritik pahit dari mantan sekutu yang menuduhnya berkhianat.
 
Ghani, mantan pejabat Bank Dunia yang menjadi presiden setelah dua pemilu yang disengketakan dirusak oleh tuduhan penipuan yang meluas di kedua belah pihak.
 
 
Menepis laporan bahwa ia telah menbawa uang tunai jutaan dolar sebagai pernyataan bahwa itu benar-benar salah.
 
"Korupsi adalah wabah yang melumpuhkan negara kita selama beberapa dekade dan memerangi korupsi telah menjadi fokus utama dari upaya saya sebagai presiden," katanya, seraya menambahkan bahwa dia dan istrinya yang lahir di Lebanon sangat teliti dalam keuangan pribadi kami.
 
Dia menawarkan penghargaan atas pengorbanan yang telah dilakukan orang Afghanistan selama 40 tahun terakhir perang di negara mereka.
 
Dengan penyesalan yang mendalam dan mendalam bahwa saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dengan pendahulu saya tanpa memastikan stabilitas dan kemakmuran.
 
"Saya meminta maaf kepada orang-orang Afghanistan bahwa saya tidak dapat mengakhirinya secara berbeda," ucap Ghani.***

Editor: M Haidar

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x