Jubir Keamanan AS: Tank Tempur M1 Abrams Akan Segera Tiba di Ukraina

- 26 Januari 2023, 17:19 WIB
Tank Tempur M1 Abrams
Tank Tempur M1 Abrams /Youtube/U.S Militery Central/



KARAWANGPOST - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menjelaskan, keputusan untuk mengirim tank tempur utama M1 Abrams ke Ukraina dipicu oleh perubahan peperangan antara Moskow dan Kiev, serta situasi yang berkembang di lapangan.

“Kami telah, sejak awal perang ini sekarang 11 bulan lalu, telah mengembangkan kemampuan yang kami sediakan dengan Ukraina, dengan kondisi di lapangan,” kata Kirby dalam konferensi pers tak lama setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan akan kirim 31 tank ke Kiev pada hari Rabu, 25 Januari 2023.

Kirby menjelaskan, apa yang berubah adalah kondisi di lapangan dan jenis pertempuran yang dilakukan Rusia saat ini, dan jenis pertempuran, yang lebih penting, yang kami yakini harus mampu dilakukan oleh Ukraina dalam beberapa minggu dan bulan ke depan.

Baca Juga: Legislator: Tuntutan Persatuan Perangkat Desa Indonesia Sangat Pantas dan Masuk Akal

Tank-tank itu sendiri tidak akan ditransfer ke Ukraina sekaligus bahwa tank tersebut akan berhasil masuk ke negara itu dalam beberapa bulan.

“Tank-tank akan memerlukan beberapa persyaratan pemeliharaan dan operasional yang unik di Ukraina, itulah sebabnya kami ingin memastikan bahwa kami melatih mereka," kata Kirby.

Pengumuman pengiriman tank itu datang saat sekutu Washington di Eropa setuju untuk memasok pasukan Kiev dengan tank Leopard 2 buatan Jerman. 

Baca Juga: Kasus GratifikasI, Mantan Panglima GAM Akan ke Gedung KPK

Berlin, yang lama enggan mengirimkan kendaraan lapis baja canggih ke Ukraina, akhirnya setuju untuk mengizinkan negara ketiga yang mengoperasikan tank untuk mengekspornya kembali ke Ukraina, dan berjanji untuk menyediakan 14 Macan Tutul dari stok domestiknya juga.

Pengiriman baru datang di atas dukungan militer yang terus menerus mengalir ke Ukraina oleh kolektif Barat selama konflik hampir setahun. 

Menurut pernyataan terbaru dari Biden, AS dan sekutunya telah memberi Ukraina lebih dari 3.000 kendaraan lapis baja dan lebih dari 8.000 artileri sejauh ini. Pembacaan resmi pidato Biden, bagaimanapun, telah menurunkan angka terakhir menjadi 800 buah.

Moskow telah berulang kali mendesak Barat untuk berhenti memprovokasi Ukraina dengan persenjataan, memperingatkan bahwa bantuan yang bertahan lama tidak akan mengubah hasil akhir dari konflik, melainkan hanya memperpanjang permusuhan dan menimbulkan lebih banyak penderitaan pada warga Ukraina biasa.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x