Rusia Kembali Mengutuk Aksi Rasmus Paludan Membakar Al Quran

- 29 Januari 2023, 18:59 WIB
Rasmus Paludan Pembakar Kita Suci Al Quran
Rasmus Paludan Pembakar Kita Suci Al Quran /Instagram/@lotusnews_/



KARAWANGPOST - Kedutaan Besar Rusia di Kopenhagen mengutuk apa yang disebutnya permisif otoritas Denmark, setelah seorang aktivis anti-Islam membakar salinan Alquran di depan sebuah masjid, kedutaan Turki, dan konsulat Rusia di ibukota Denmark. 

Tindakan semacam ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara, tetapi hanya berfungsi sebagai provokasi bodoh.

"Kemungkinan tindakan seperti itu harus dikesampingkan sepenuhnya dan penyelenggaranya harus dibawa ke pengadilan," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan di Telegram. 

Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan, Kementan Perkuat Mekanisasi Pertanian

Pejabat kedutaan itu menyebut, ejekan publik terhadap perasaan beragam bukanlah manifestasi dari kebebasan berbicara dan demokrasi, tetapi provokasi terang-terangan dan bodoh yang bertujuan untuk membangkitkan ketegangan agama dan konflik antar-peradaban.

Komentar tersebut dipicu oleh tindakan Rasmus Paludan, seorang pengacara Denmark-Swedia yang mengepalai partai Stram Kurs (Garis Keras) di Denmark. Dia membakar total tiga salinan kitab suci Islam pada hari Jumat, 28 Januari 2023.

Paludan mengatakan dia melakukannya karena jijik pada ideologi dan agama Islam. Aktivis itu juga mengatakan kepada surat kabar Aftonbladet Swedia bahwa dia akan terus membakar Alquran di depan misi diplomatik Turki di ibu kota Denmark sampai Ankara menyetujui aksesi Swedia ke NATO.

Baca Juga: Jadwal Sidang Lanjutan Ferdy Sambo dan Terdakwa Lainnya Pekan Depan

Kedutaan Turki di Kopenhagen mengutuk protes hari Jumat sebagai kejahatan rasial. Pihak berwenang di Ankara juga memanggil duta besar Denmark.

Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengatakan bahwa bangsanya memiliki hubungan yang baik dengan Türkiye, dan kasus ini tidak mengubah itu.

Otoritas negara Nordik masih mendesak warga Denmark di Türkiye untuk berhati-hati dan menghindari demonstrasi atau pertemuan massal.

Baca Juga: Wapres Bocorkan Target Angka Kemiskinan Ekstrem di 2024

Pekan lalu, Paludan membakar Alquran di Stockholm. Swedia mengutuk tindakan tersebut tetapi tetap mengizinkannya, dengan alasan kebebasan berbicara. Rusia juga mengutuk tindakan tersebut.

Keputusan itu membuat marah Ankara, yang mengecam kurangnya rasa hormat Stockholm dan, pada gilirannya, menangguhkan pertemuan mekanisme trilateral dengan Swedia dan Finlandia tanpa batas waktu, meninggalkan rencana mereka untuk bergabung dengan NATO dalam ketidakpastian.

Baca Juga: Kasus Pencucian Uang di Mahkamah Agung, KPK Deteksi Keberadaan Dito Mahendra

Kedua negara Nordik membutuhkan dukungan bulat dari semua negara anggota blok militer saat ini untuk bergabung. Sementara sebagian besar telah mendukung tawaran tersebut, Turki dan Hungaria belum melakukannya.

Ankara sebelumnya membuat persetujuannya bergantung pada Stockholm dan Helsinki mengangkat embargo senjata yang dikenakan pada Türkiye. 

Swedia dan Finlandia juga harus berhenti menampung mereka yang dianggap teroris oleh otoritas Turki, tuntut Ankara.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x