Network
KARAWANGPOST - Merek mobil China telah memulai ekspansi besar-besaran di Rusia di tengah eksodus merek Eropa, Amerika, dan Jepang.
Pada tahun 2022, pembuat mobil Cina Geely, Chery, dan Great Wall Motors mengambil 17% pangsa pasar mobil Rusia, mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh produsen mobil terbesar dunia, seperti Volkswagen, Nissan, Renault, dan Toyota, yang menarik diri dari pasar negara tersebut tahun lalu.
Sanksi ekonomi dan tekanan politik mempersulit banyak pembuat mobil untuk melanjutkan operasi di Rusia tahun lalu.
Baca Juga: Polres Karawang Tangkap Satu Pelaku Asusila Anak Dibawah Umur
Secara khusus, gangguan logistik muncul setelah impor mobil dan suku cadang ke negara tersebut dihentikan.
Pembuat mobil Prancis Renault menderita salah satu pukulan terbesar di antara bisnis yang terpaksa meninggalkan Rusia, kata outlet itu.
Perusahaan Ranault kehilangan 2,4 miliar dolar aset sebagai akibat menarik diri dari pasar terbesar kedua karena adanya pemberlakuan sanksi ekonomi oleh barat.
Baca Juga: Kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang, DPR Akan Segera Panggil Pihak Pertamina
Beberapa ahli percaya bahwa pembuat mobil China juga berisiko menghadapi tekanan atas bisnis mereka di Rusia, sementara yang lain mengatakan bahwa mereka telah mampu menggantikan Eropa dan Jepang.
Menurut badan analitik Rusia Autostat, empat kendaraan terlaris tahun lalu adalah buatan China.
Penjualan Chery di Rusia, pengekspor mobil China terbesar kedua di dunia, rata-rata mencapai 4.475 kendaraan per bulan tahun lalu.
China berada di urutan kedua dengan rata-rata bulanan 2.940 mobil terjual. Geely, yang menjual model seperti Coolray dan Atlas, berada di urutan ketiga dengan 2.035 unit, menurut Autostat.***
