Arab Saudi Ancam Akan Embargo Minyaknya Jika Terjadi Pembatasan Harga

- 16 Maret 2023, 14:05 WIB
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman /Karawangpost/Youtube/Future Mineral



KARAWANGPOST - Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman telah memperingatkan negara-negara Barat agar tidak membatasi harga minyak mentah yang dipasok oleh kerajaan.

Ia menegaskan, bahwa setiap upaya untuk memaksakan batas atas akan ditanggapi dengan penghentian penjualan dan pemotongan produksi.

Dia menambahkan bahwa produsen minyak besar lainnya kemungkinan besar akan mengikuti jejak Arab Saudi.

Baca Juga: Antisipasi Tindak Kejahatan Bulan Ramadan, Polres Karawang Aktifkan Siskamling Warga

“Jadi, jika batasan harga akan dikenakan pada ekspor minyak Saudi, kami tidak akan menjual minyak ke negara mana pun yang mengenakan batasan harga pada pasokan kami, dan kami akan mengurangi produksi minyak, dan saya tidak akan terkejut jika orang lain melakukannya. sama,” kata bin Salman dalam sebuah wawancara dengan Energy Intelligence pada hari Selasa, 14 Maret 2023.

Menurutnya, kebijakan pembatasan harga pasti memperburuk ketidakstabilan dan volatilitas pasar, dan akan berdampak negatif pada seluruh industri minyak di seluruh dunia.

Dia membandingkan batas harga minyak dengan proposal AS untuk mengadopsi apa yang disebut undang-undang NOPEC, menekankan bahwa dampak potensial dari tindakan tersebut di pasar minyak serupa. 

Baca Juga: Kejagung Akan Segera Tentukan Status Hukum Menkominfo Johnny G Plate Terkait Kasus Dugaan Korupsi

NOPEC (No Oil Producing and Exporting Cartels Act) akan memungkinkan OPEC dan perusahaan minyak nasional dituntut di bawah undang-undang antimonopoli AS atas upaya antipersaingan untuk membatasi pasokan minyak global dan dampak selanjutnya pada harga minyak mentah.

Pada bulan Desember, Uni Eropa, negara-negara G7, dan sekutu mereka memberlakukan larangan kolektif atas ekspor minyak lintas laut Rusia, bersama dengan batas harga 60 dolar per barel. 

Embargo lain yang melarang hampir semua impor produk minyak Rusia, serta memperkenalkan batasan harga solar dan produk minyak bumi lainnya, dimulai pada 5 Februari.

Baca Juga: KPU Harus Menjalankan Tahapan Pemilu dan Proses Banding Secara Beriringan

Moskow menentang segala upaya untuk membatasi harga ekspor energinya. Pihak berwenang Rusia telah melarang setiap transaksi minyak di bawah skema batas harga. 

Pada bulan Februari, Rusia mengumumkan rencana untuk secara sukarela mengurangi produksi minyak pada bulan Maret sebesar 500.000 barel per hari karena menghentikan penjualan kepada pembeli yang mematuhi batas harga yang diberlakukan Barat.

Menurut menteri perminyakan Saudi, kebijakan yang diambil oleh Barat menambah lapisan baru risiko dan ketidakpastian ke pasar minyak global pada saat kejelasan dan stabilitas sangat dibutuhkan.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x