Washington Meminta Saran Krisis Perbankan Kepada Warren Buffet 

- 19 Maret 2023, 22:55 WIB
Milyader Warren Buffet
Milyader Warren Buffet /Karawangpost/Instagram/@warrenbuffetinvesment



KARAWANGPOST - Pejabat senior AS telah melakukan pembicaraan dengan investor miliarder Warren Buffet tentang krisis perbankan yang sedang berlangsung dan kemungkinan jalan keluarnya,

Dikenal sebagai Oracle of Omaha, Buffett adalah salah satu investor paling sukses di dunia dengan kekayaan senilai sekitar 101,6 miliar dolar. 

Dia adalah kepala konglomerat Berkshire Hathaway, yang memiliki lusinan perusahaan sukses, termasuk perusahaan asuransi Geico, pembuat baterai Duracell, dan rantai restoran Dairy Queen.

Baca Juga: Masyarakat Sangat Berperan Penting untuk Mencegah Terorisme di Indonesia

Pembicaraan yang diduga antara miliarder dan pejabat Washington berlangsung selama seminggu terakhir dan dilaporkan berfokus pada kemungkinan investasi oleh Buffet di sektor perbankan dan nasihatnya mengenai situasi industri yang bergejolak.

Pejabat beralih ke taipan setelah runtuhnya tiga pemberi pinjaman regional AS awal bulan ini Silvergate, Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature mengikuti arus keluar deposit massal. 

Bank run dipicu oleh kekhawatiran investor atas kesehatan keuangan institusi menyusul kenaikan suku bunga baru-baru ini.

Baca Juga: Hendak Balapan Liar, Puluhan Remaja di Giring ke Polres Karawang

Kejatuhan telah mengguncang seluruh industri perbankan AS, dengan lusinan pemberi pinjaman lain melihat saham mereka anjlok meskipun ada langkah-langkah luar biasa yang diumumkan oleh regulator pekan lalu untuk menenangkan pelanggan. 

Hampir 200 bank AS saat ini menghadapi risiko serupa dengan yang menyebabkan keruntuhan, menurut sebuah penelitian yang diposting minggu ini ke Social Science Research Network.

Buffett telah membantu bank sebelumnya. Dia menginvestasikan 5 miliar dolar di Goldman Sachs setelah krisis keuangan tahun 2008 dan runtuhnya Lehman Brothers Holdings. 

Bank of America mendapatkan suntikan modal dari miliarder pada tahun 2011 ketika sahamnya jatuh karena kerugian dari hipotek subprime.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x