Raja Saudi Akan Bertemu Presiden Iran di Riyadh

- 21 Maret 2023, 20:53 WIB
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz berbicara kepada Dewan Syura penasihat kerajaan dari istana kerajaannya di Neom, Arab Saudi, 29 Desember 2021./ Raja Saudi sedang dirawat di rumah sakit.
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz berbicara kepada Dewan Syura penasihat kerajaan dari istana kerajaannya di Neom, Arab Saudi, 29 Desember 2021./ Raja Saudi sedang dirawat di rumah sakit. /Saudi Press Agency/Handout via REUTERS



KARAWANGPOST - Raja Salman dari Arab Saudi telah mengundang Presiden Iran Ebrahim Raisi ke sebuah pertemuan di Riyadh.

Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil kepala staf Kepresidenan negara Iran pada hari Minggu, 19 Maret 2023.

Perencanaan juga sedang dilakukan untuk pertemuan antara menteri luar negeri kedua negara, setelah kesepakatan yang dimediasi China memulihkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun keretakan.

Baca Juga: Kemiskinan Menjadi Faktor Utama Hadirnya Pinjol di Tengah Masyarakat

Salman menyampaikan undangan tersebut dalam sebuah surat kepada Raisi, tulis Wakil Kepala Staf Mohammad Jamshidi di Twitter pada hari Minggu.

 “Menyambut undangan ini, Presiden menekankan kesiapan Iran untuk memperkuat kerja sama,” tambah Jamshidi.

Dalam tweet lanjutan dalam bahasa Inggris, Jamshidi menyatakan bahwa Salman menyebut Arab Saudi dan Iran sebagai negara persaudaraan dalam suratnya.

Baca Juga: Pakaian Impor Bekas Bisa Berdampak Buruk Terhadap Kesehatan Pemakainya

Hubungan antara kerajaan Sunni dan republik Syiah putus pada 2016, setelah pengunjuk rasa Iran menyerbu konsulat Saudi menyusul eksekusi Riyadh terhadap seorang sarjana Syiah. 

Sejak itu, mereka mendukung pihak-pihak yang berseberangan dalam perang saudara di Yaman dan Suriah, sementara Iran mendukung gerakan Hizbullah di Lebanon dan Arab Saudi memihak Israel melawan kelompok ini, yang dianggapnya sebagai organisasi teroris.

Baca Juga: PPATK Akan Tindaklanjuti Terkait Transaksi Keuangan Eks Kasubbag di Kemensetneg

Namun, Arab Saudi dan Iran mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan memulihkan hubungan diplomatik dan berkomitmen untuk tidak mencampuri urusan internal masing-masing, dalam kesepakatan penting yang ditengahi oleh Presiden China Xi Jinping.

Sejak perjanjian yang ditengahi China diumumkan, persiapan telah dilakukan untuk membuka kembali kedutaan besar di Riyadh dan Teheran, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan kepada media pemerintah Teheran pada hari Minggu. 

Amirabdollahian mengatakan bahwa dia akan bertemu dengan mitranya dari Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud, dalam waktu dekat, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x