Pembongkaran Paksa Lapak Liar Pedagang di Karawang, Pemerintah Masih Tebang Pilih Takut Bekingan

- 18 Januari 2023, 14:55 WIB
Tumpukan puing lapak pedagang di sepanjang jalur Rengasdengklok Batujaya
Tumpukan puing lapak pedagang di sepanjang jalur Rengasdengklok Batujaya /karawangpost/rusdi/



KARAWANGPOST - Kerap dianggap melanggar ketertiban Pemkab Karawang terus melakukan pembongkaran paksa lapak pedang.

Pembongkaran lapak yang dianggap liar dan melanggar ketertiban terus dilakukan Pemkab Karawang salah satunya di wilayah Rengasdengklok.

Sebanyak 139 tempat usaha yang berdiri disepanjang saluran irigasi Rengasdengklok - Batujaya dibongkar paksa karena melanggar ketertiban.

Baca Juga: Menteri Desa: Kajian Akademik Jabatan Kepala Desa Sembilan Tahun Telah Disiapkan

Akibatnya sejumlah warga Rengasdengklok mesti kehilangan penghasilan untuk membiayai kebutuhan rumah tangga.

Karno (62) warga Dusun Jati, Desa Rengasdengklok Utara mengaku pasrah meski harus kehilangan pekerjaan dan tidak lagi memiliki penghasilan karena keadaan lapaknya yang dibongkar paksa menggunakan ekskavator pada hari Senin, 16 Januari 2023.

"Tempat usaha udah dibongkar, ya sekarang nganggur gak ada kerjaan," kata Karno tukang bengkel di tepi Jl Rengasdengklok - Batujaya.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J, Jaksa: Ferdy Sambo Tidak Akui Perbuatannya

Karno tidak melakukan perlawanan saat lapaknya dibongkar dengan ekskavator, lantaran ia menyadari selama ini tempat usahanya berada di tanah milik pengairan.

Namun, ia berharap pembongkaran lapak ini jangan sampai tebang pilih, artinya semua lapak di sepanjang aliran irigasi Rengasdengklok sampai Pakisjaya, itu juga harus dibongkar.

"Kalau yang lain tidak dibongkar itu namanya tidak adil, mungkin saya mau diriin lagi (lapak)," ujarnya.

Baca Juga: KKP Ungkap Sumber Pembiayaan Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan

Tidak hanya Karno, warga asli Dusun Jati lainnya pun menerima nasib yang sama. Misalnya Yani (60) harus kehilangan pekerjaannya lantaran ia diminta oleh satpol PP untuk membongkar warungnya yang berada di tepi Jl Rengasdengklok-Batujaya.

"Sedih harus dibongkar kaya gini soalnya kita nyari makan di sini," kata Yani saat ditemui ketika sedang membongkar warungnya.

Yani bercerita untuk mendirikan warung itu sampai harus meminjam uang ke bank emok, bahkan hutangnya itu sampai saat ini belum juga lunas. Tapi saat ini ia merasa sedih ketika warungnya dibongkar.

Baca Juga: Undang-undang Desa Telah Melahirkan Paradigma Baru Pembangunan

"Modal warung juga hasil dari ngebecak suami saya," katanya sambil menunjuk suaminya.

Setelah adanya penertiban di bahu Jl Rengasdengklok - Batujaya, Yani berencana akan membuka warung di rumahnya, tapi ia masih bingung untuk mencari modal lagi.

"Ya udah sekarang nganggur dulu aja," katanya.

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Hati-hati Bahaya Lontaran Batu Pijar

Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Karawang Tata Suparta membenarkan telah terjadi pembongkaran ratusan lapak di wilayah Rengasdengklok.

"Yang kemarin (Senin) di tanggul 139 (lapak), termasuk yang tanggul arah pasar baru," katanya melalui layanan daring.

Untuk lebih pasti dan jelasnya, Tata mengarahkan untuk menghubungi Satgas yang diketuai Sekertaris Daerah Acep Jamhuri, dan ketua hariannya Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Wawan.
"Terkait bantaran sungai bisa info ke PJT," katanya.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x