Berikut Cara Polri Mengenali Potongan Jenazah Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

KARAWANGPOST - Begini cara Polri bisa mengenali potongan jenazah yang kondisinya hancur korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Mabes Polri mengungkap metode yang digunakan Tim Disaster Identification (DVI) Polri dalam mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Cara pertama yakni mencocokan jenazah dengan data-data sebelum korban meninggal.

Baca Juga: Ide Makanan dan Minuman yang dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Petugas memeriksa kantung jenazah berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT.

“Pertama adalah pengumpulan data antemortem yaitu data fisik dari korban sebelum korban meninggal dunia. Nanti akan dicari data umum antara lain nama, umur, berat badan, tinggi badan, pakaian, warna kulit, golongan darah, jenis rambut ataupun aksesoris yang digunakan terakhir oleh korban,” terang Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono yang dilansari Karawangpost.com dari Tribratanews, Selasa 

Baca Juga: Masih Bocah Udah Jadi Bandar, Pelajar SMK ini Kedapatan Bawa Puluhan Paket Sabu-Sabu

Selain itu, Tim DVI juga mencocokan dengan data medis sebelum korban meninggal.

Kemudian, mencocokan data fisik korban yang memiliki ciri-ciri khusus.

Baca Juga: 150 Nakes Subang Positif COVID-19 di Hari Kedua PPKM Jawa-Bali

“Kedua adalah pengumpulan data postmortem yaitu data-data fisik yang didapat melalui personal identification oleh tim DVI setelah korban meninggal dunia. Data tersebut antara lain ciri-ciri korban secara spesifik, konstruksi gigi geligi dan sebagainya,” jelas Karo Penmas.

Dari kedua data tersebut, Tim DVI akan mencocokan dengan jasad atau potongan tubuh yang ditemukan.

Kemdian, ketika diketemukan kecocokan antara dua data tersebut maka status korban dinyatakan teridentifikasi.

Baca Juga: Pemerintah Uganda Perintahkan Blokir Semua Media Sosial, Kenapa?

Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB