Antisipasi Krisis Pangan, Kementan Perkuat Mekanisasi Pertanian

- 29 Januari 2023, 10:37 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo /Instagram/@syasinlimpo/



KARAWANGPOST - Menyikapi potensi adanya krisis pangan global, Kementerian Pertanian (Kementan) bersiap dengan melakukan intervensi teknologi mekanisasi pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri Rapat Kerja Teknis Tahun 2023, di Jakarta, pada Kamis 26 Januari 2023 menyebutkan, intervensi teknologi mekanisasi sangat penting dalam meningkatkan produksi pangan nasional.

Untuk itu, ia mendorong jajaran Ditjen PSP untuk memperluas penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) di seluruh Indonesia. Salah satunya melalui program Taksi Alsintan.

Baca Juga: Menkeu: Belanja APBN 2023 telah Dinormalisasi

“Saya berharap pada bulan Maret nanti, perluasan Taksi Alsintan sudah selesai. Taksi Alsintan harus kita implementasikan untuk membantu petani meningkatkan produksi,” ujar Syahrul.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, Syahrul juga menyebutkan pentingnya tata kelola air serta mitigasi iklim dan cuaca di sektor pertanian.

Pemantauan cuaca dapat dilakukan dengan mengoptimalkan data dan informasi iklim dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Ditemukan Produk Ekspor Arang Ilegal Berbahan Baku Mangrove

Tantangan yang tengah dihadapi sektor pertanian Indonesia adalah alih fungsi lahan. Kementan telah melakukan berbagai upaya pencegahan sebagai tindaklanjut UU 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Syahrul meminta pemerintah daerah turut aktif demi mengurangi laju alih fungsi lahan.

“Pemerintah daerah harus memiliki ketegasan serta perencanaan yang baik dalam menjaga lahan pertanian dan alokasi lahan untuk kegiatan pembangunan lainnya. Hal ini penting untuk dilakukan demi menjaga produktivitas lahan pertanian,” tegasnya.

Lebih lanjut, SYL berharap penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian dapat ditingkatkan menjadi skema dan pilihan yang paling mudah dalam memperluas cakupan usaha tani di seluruh Indonesia. Pemanfaatan KUR sangat membantu penyediaan alsintan secara mandiri oleh pelaku usaha sektor pertanian.

Baca Juga: Aksi Mogok Kerja Pegawai Amazon Menuntut Kenaikan Upah

“Pakailah KUR untuk memperluas usaha tanimu. Ini yang saya sebut pakai gagasan tidak semua kegiatan harus pakai APBN. Terbukti berhasil karena KUR yang macet hanya 0,3 persen. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik,” katanya.

Mengenai hal ini, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ali Jamil menyampaikan terimakasih atas arahan Mentan SYL dalam mempercepat pembangunan sektor pertanian Indonesia yang lebih kuat dan modern.

Dia mengungkapkan bahwa pada tahun ini, jajarannya telah menyusun program dan kebijakan yang disesuaikan untuk menghadapi tantangan krisis pangan global.

Baca Juga: Kepala Daerah Diminta Fokus Kendalikan Inflasi di Daerah

Kebijakan-kebijakan tersebut di antaranya penyediaan irigasi pertanian, perlindungan lahan sawah berkelanjutan serta optimalisasi program Taxi Alsintan.

“Kami terus berupaya menekan kehilangan hasil panen padi dengan mengoptimalkan pemanfaatan KUR pertanian. Karena itu kita berharap para Kepala Dinas Pertanian memanfaatkan dan mengawal program dan kebijakan-kebijakan tersebut dengan baik,” katanya.

Ke depan, kata Ali, jajaran PSP harus menjadi penggerak utama dalam mengawal perubahan besar mengimplementasikan berbagai program yang telah ditentukan.

“Saya berharap semua berperan sebagai penggerak utama (prime mover) dan pengarah (trend setter) menuju pembangunan pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” tuturnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kementan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x