KKB Tembak Mati Dua Warga Sipil di Distrik Dekai Papua

- 9 Maret 2023, 22:06 WIB
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Praboowo 
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Praboowo  /Dok.Foto/PMJ/



KARAWANGPOST - Aksi penembakan terhadap warga sipil kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Distrik Dekai, Yahukimo, Papua.

Sebanyak dua orang warga sipil tewas menjadi korban aksi kejahatan KKB di Jalan Poros Logpond KM 2, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Rabu, 8 Maret 2023.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan korban EP dan VS pada saat itu berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah Kompleks PJPR menuju arah Kota.

 Baca Juga: Presiden Berikan Pembebasan Pajak untuk Perusahaan Asing di IKN

Selanjutnya pada Rabu malam sekira pukul 19.40 WIT, pada saat kedua korban melintas di Jalan Poros Logpond KM 2 atau depan SPBU, keduanya ditembak sebanyak dua kali oleh OTK yang diduga KKB.

“Sekira pukul 19.40 WIT, terdengar suara letusan sebanyak dua kali. Berselang lima menit, seorang masyarakat datang melapor ke Polres Yahukimo bahwa ada dua orang tergeletak di Jalan Poros Logpond,” tutur Ignatius Benny kepada awak media, Kamis 9 Maret 2023.

Memperoleh laporan warga, tim Gabungan Polres Yahukimo dan Satgas Damai Cartenz 2023 merespons dengan mendatangi TKP guna mengevakuasi kedua korban ke RSUD Dekai untuk penanganan medis.

Baca Juga: Pemeliharaan Jalan Rusak di Karawang Sekda Sebut Serap Anggaran sebesar Rp6 Miliar

Untuk kedua korban antara lain EP yang masih remaja berusia 18 tahun mengalami luka tembak pada bagian punggung kiri, luka tembak bagian kepala, lecet pada bagian pipi bagian kanan, tangan dan kaki.

Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.09 WIT.

Sementara itu, pembebasan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Merthens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus dilakukan hingga kini

Baca Juga: Pemerintah Akan Segera Umumkan Harga Terbaru Gabah dan Beras

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan agar semua pihak bersabar. Pasalnya, penyelamatan Kapten Philips bukan merupakan operasi militer sehingga tidak bisa dengan mengerahkan prajurit dan alutsista yang dimiliki TNI.

"Harus sabar, menyelesaikan ini tidak langsung desss operasi militer iya, ini bukan operasi militer. Ingat, ini bukan operasi militer," jelas Yudo Margono di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 8 Maret 2023.

Lebih lanjut dijelaskannya, saat ini area pencarian pilot Susi Air yang disandera KKB sudah diperluas. Hal ini dilakukan untuk memastikan dahulu keberadaan Kapten Philips.

Baca Juga: Kejar Target Ketahanan Pangan, Pemerintah Canangkan Percepatan Tanam Padi

"Ada (perluasan wilayah pencarian), jadi kita tetap melaksanakan gelar tadi. Jadi sudah kita tempatkan khususnya di daerah-daerah rawan yang diduga itu tadi. Kan kita enggak bisa menentukan oh di sini, oh di sini," tuturnya.

Para pelaku penyanderaan terus berpindah-pindah bersama Kapten Philips. Ini tentu menjadi kendala dalam proses penyelamatan.

Apalagi KKB kerap menyatu dengan masyarakat, sehingga pihaknya harus berhati-hati dalam melakukan tindakan.

"Sampai saat ini masih belum diketemukan, tetapi operasi tetap jalan terus penyelamatan sandera itu, karena kita tetap menjaga supaya masyarakat sipil tidak terlibat dan kena," terangnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Polri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x