Network
KARAWANGPOST - Pertamina mesti fokus terhadap penyebab kebakaran yang terjadi di Depo Plumpang Jakarta Utara yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.
Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari meminta penanganan kebakaran Depo Pertamina Plumpang tidak hanya pada aspek korban serta dampaknya saja.
Melainkan pula juga harus dilakukan upaya investigasi untuk melihat penyebab utama terjadinya terbakarnya depo yang telah dibangun sejak dekade tahun 1970an itu.
Baca Juga: Perlu Adanya Kebijakan untuk Atasi Inflasi Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran 2023
"Kita harus melihat kausalitasnya. Apa yang menjadi pemicu dari kebakaran Depo Plumpang tersebut yang saat ini masih diinvestigasi," ujar Diah dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis 9 Maret 2023 lalu.
Melihat peristiwa tersebut, Diah menilai pentingnya perbaikan keamanan yang berstandar lebih tinggi ke depannya. Baik dari aspek infrastruktur, kilang, maupun perpipaan yang menjalar jauh dari balongan sampai Plumpang.
Objek vital nasional ini tidak teramankan dengan baik. Keamanan menyangkut faktor infrastruktur dan faktor lainnya.
Baca Juga: Binance Larang Rusia Melakukan Transaksi Menggunakan Dolar dan Euro
"Karena tidak teramankan dengan baik tersebut, sehingga terjadi kebakaran yang berdampak sangat luas, baik itu musibah bagi pertamina sebagai aset Negara. Maupun masyarakat terdampak di sekitar Depo, juga masyarakat luas," tutur Diah.
Oleh karenanya, menurut Diah, Pertamina harus mampu meningkatkan kembali teknologinya, melakukan pembaharuan teknologi yang saat ini memang masih berjalan meski belum seratus persen.
Baca Juga: Harga Gabah Anjlok, Pemerintah Harus Evaluasi Diri Jangan Hanya Bernarasi Tentang Petani Sejahtera
Diah juga mendesak Pertamina untuk serius melakukan peremajaan kilang dengan teknologi yang dimiliki oleh pertamina.
Pihaknya juga mendesak Pertamina, agar selalu fokus pada perbaikan dan peremajaan. Bukan hanya fokus pada bagi-bagi keuntungan.
"Saya mendesak agar pertamina menggunakan keuntungannya untuk fokus pada perbaikan infrastruktur dan teknologi dibanding terlalu fokus bagi-bagi keuntungan," tandas Diah.***
