Menpora Optimis Kemlu RI Tangani Isu Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20

- 12 Maret 2023, 22:13 WIB
Menpora Zainuddin Amali saat berpidato
Menpora Zainuddin Amali saat berpidato /Karawangpost/Dok.Foto/Kemenpora



KARAWANGPOST - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Zainudin Amali menyebut isu soal penolakan Tim Nasional (Timnas) Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia oleh sejumlah pihak telah ditangani oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20, menurutnya sejumlah lembaga pun memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Termasuk, kata dia, Kemenlu yang memiliki tugas diplomasi politik.

"Itu merupakan bagian pemerintah, di pemerintah ada tupoksinya masing-masing. Ini (isu penolakan Timnas Israel) banyak tugas ke Kemenlu," kata Zainudin di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 11 Maret 2023.

 Baca Juga: Perum Bulog Diminta Untuk Menyerap Gabah Petani Terutama di Masa Panen Raya

Menpora yang kini mengajukan pengunduran diri ke Presiden Joko Widodo itu optimistis Kemenlu akan menangani isu tersebut dengan sebaik mungkin. Pasalnya, kata dia, Kemenlu memiliki pengalaman yang baik soal diplomasi.

"Kemenlu sudah berpengalaman, dan mampu melakukan sesuai apa yang disiapkan. Pemerintah bersama-sama," kata Zainudin.

Sebelumnya, Timnas U-20 Israel berhak tampil di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia setelah menjadi finalis Piala Eropa U-19.

Baca Juga: BP2MI Belum Serius Perangi Sindikat Tenaga Kerja Luar Negeri Ilegal

Akan tetapi, kelolosan Israel tersebut tidak disambut positif oleh sebagian masyarakat Indonesia. Melalui media sosial, mereka menyuarakan agar pemerintah menolak Israel berkompetisi di Piala Dunia U-20 tahun ini.

Salah satu pihak yang menyuarakan pendapat soal itu adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai tersebut menyuarakan penolakan melalui akun resmi DPP PKS di Twitter pada Rabu (8/3).

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada 20 Mei hingga 11 Juni tahun ini menjadi gerbang awal Indonesia bisa untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia tingkat senior.

Baca Juga: Pemberian Kemudahan Investor di IKN dinilai Rawan Konflik

Pada 2019, Indonesia melalui PSSI pernah mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Untuk itu, kata dia, penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia harus sukses.

"Kalau ini nggak lolos, masa 2034 kita masih ngajuin. Ini harus jadi gerbang pembuka bukan malah gerbang penutupan," kata Erick Thohir saat mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Menurut dia, Piala Dunia U-20 itu hadir di Asia Tenggara pada 23 tahun lalu sehingga kesempatan menjadi penyelenggara kejuaraan dua tahunan itu di Indonesia belum tentu datang dua kali.

Baca Juga: Penegak Hukum Harus Dilibatkan dalam Evaluasi Internal di Kemenkeu

Apalagi, menurut dia kejuaraan tersebut merupakan ajang yang kedua terbesar di FIFA. Berbagai pemain bintang seperti Lionel Messi, Herry Kane, Paul Pogba, pun menurutnya lahir dari Piala Dunia U-20.

"Jadi ini perlu keseriusan," kata Erick selaku Ketua Penyelenggara Piala Dunia FIFA U-20 (LOC).

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut Pelaporan SPT Tahun 2023 Meningkat 20 Persen dari Tahun Lalu

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menjelaskan jika perwakilan dari FIFA akan mengunjungi Indonesia pada 21-27 Maret guna melakukan verifikasi enam stadion yang direncanakan menjadi lokasi Piala Dunia U-20.

Adapun enam lokasi yang disiapkan yakni Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).

Sebelum mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Erick Thohir dan tim juga telah mengunjungi Stadion Jakabaring Palembang.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x