Oh Ternyata Asal Rujak Cingur itu dari Mesir dikenal sejak Zaman Kuno

- 19 Maret 2021, 12:06 WIB
Ilustrasi - Piramida Mesir Kuno
Ilustrasi - Piramida Mesir Kuno /Pixabay/Cezzare/

KARAWANGPOST - Konon rujak cingur awalnya merupakan sajian makanan yang diberikan kepada pemimpin Mesir atau Mesiran, Firaun Hanyokrowati yang sedang merayakan hari ulang tahunnya.

Dilansir dari berbagai sumbar, tak banyak orang yang mengetahui kalau resep rujak cingur ini merupakan peninggalan dari seseorang bernama Abdul Rozak. Pada waktu itu, Firaun Hanyokrowati memintah semua juru masaknya untuk membuat hidangan.

Tapi, tak satu pun dari semua juru masak, baik abdi, sampai yang tertinggi pun bisa melepaskan dahaga kelezatan sang raja. Semua hidangan koki di kerajaan tak berhasil menggugah selera Firaun Hanyokrowati.

Baca Juga: BNN Karawang 2021 Targetkan Seluruh Desa Bersih Narkoba

Tak lama berselang, munculah Abdul Rozak yang sebelumnya telah dibawa soerang pengawal untuk masuk ke kerajaan. Pengawal itu mengatakan bahwa Abdul Rozak membawa makanan spesial untuk sang pemimpin.

Setelah hidangan itu, katakanlah aman setelah diuji keamanannya oleh juru masak dan pengawal pribadi Firaun Hanyokrowati, makanan yang dibungkus dengan daun pisang itu kemudian disantap sang raja.

Abdul Rozak, seorang pengembara lautan yang saat itu sebetulnya tengah terdampar di Mesir, mendapat hadiah khusus dari sang raja karena telah membuat nafsu makannya berubah.

Baca Juga: Seru! Perundingan AS - China Diwarnai Saling Lempar Kecaman

Saking bahagianya, meski ia bercucuran keringat karena makananya pedas, sang raja menawarkan Abdul Rozak sebuah kapal, rumah, dan sebidang tanah di Mesir, tapi si pembawa makanan ini hanya menginginkan sebauh kapal, maka diberilah ia kapal.

Tapi, sebelum Abdul Rozak kembali memulai pelayarannya, sang raja mengajukan permohonan agar kapal yang ia beri itu bisa dijadikan alat tukar dengan resep membuat makanan yang ia bawa.

Baca Juga: Seorang Wanita Meninggal Setelah Diberi Vaksin AstraZeneca

Semuanya sepakat, lalu Abdul Rozak mulai melanjutkan pelayarannya hingga tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Di sinilah Abdul Rozak kembali mengenalkan masakannya, yaitu makanan berbahan dasar cingur atau mulut dari unta.

Karena Abdul Rozak pandai menyesuaikan diri dengan kondisi, karena unta sulit ditemukan di Surabaya, akhirnya ia mengganti bahan pokok utama makanannya itu dengan cingur sapi.

Ternyata, makanan Abdul Rozak ini semakin diterima masyarakata Surabaya. Maka, teruslah makanan ini dibuat hingga menjadi makanan khas.

Nah, masyrakat Surabaya yang sulit mengucapkan kata "Rozak" saat itu, akhirnya pengungkapan namanya berubah menjadi "Rujak", maka dari itu, akhirnya makanan tadi diberi nama "Rujak Cingur" dan masih dengan nama yang sama hingg saat ini.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x