Network
KARAWANGPOST - Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita yang berada dalam hubungan yang sama selama periode waktu tujuh tahun menunjukkan penurunan yang lebih besar dalam hasrat seksual.
Sebuah studi longitudinal di University of Turku dan bo Akademi University meneliti perubahan fungsi seksual wanita selama periode waktu tujuh tahun.
Perubahan status hubungan berdampak pada beberapa fungsi seksual. Pengamatan yang paling menonjol untuk hasrat seksual adalah bahwa wanita yang berada dalam hubungan yang sama selama periode pengamatan mengalami penurunan hasrat seksual terbesar.
Baca Juga: Update Info Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Anak, Kabupaten Cianjur 11-13 Januari 2022
Sedangkan wanita yang telah menemukan pasangan baru melaporkan penurunan yang agak lebih rendah dan wanita yang masih lajang pada akhir periode pengamatan.
periode pengamatan dilaporkan hasrat seksual stabil, kata Kandidat Doktor bidang psikologi Annika Gunst dari University of Turku.
Pengaruh usia dan durasi hubungan diperhitungkan dalam analisis statistik. Menurut Gunst, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor hubungan atau faktor khusus pasangan yang tidak tergantung pada durasi hubungan berdampak pada variasi fungsi seksual wanita.
Baca Juga: Sinopsis Film Cek Ombak (Melulu): Kisah Cinta Saudara Tiri, Tayang 14 Januari 2022
Oleh karena itu, akan berguna untuk menyoroti faktor-faktor khusus pasangan dalam pengobatan disfungsi seksual wanita.
Namun, fungsi seksual harus diperiksa lebih lanjut dalam studi jangka pendek untuk menciptakan pemahaman yang lebih beragam tentang variasi mereka.
Dalam studi tersebut, Gunst dan rekan-rekannya mempelajari hasrat seksual wanita, gairah, kemampuan untuk mencapai orgasme, kepuasan seksual dan pengalaman rasa sakit selama hubungan seksual.
Baca Juga: Laliga Spanyol: Prediksi Pertandingan Espanyol vs Elche
Sebagian besar aspek fungsi seksual wanita cukup tidak stabil selama tujuh tahun, dan yang mengejutkan, sebagian besar variasi dijelaskan oleh beberapa faktor selain fungsi seksual sebelumnya.
Fungsi seksual sebelumnya bukanlah prediktor yang baik untuk fungsi seksual di masa depan secara keseluruhan.
Hasrat seksual, kemampuan untuk mengalami orgasme dan kepuasan seksual sebagian mempengaruhi fungsi lain selama penelitian, tetapi efek ini sangat kecil, jelas Gunst.
Baca Juga: Predator Anak Asal Garut Masih Berkeliaran, Aparat Cepat Tangkap!!
Dari fungsi yang dipelajari, kemampuan wanita untuk mengalami orgasme adalah yang paling stabil dari waktu ke waktu, sedangkan kepuasan seksual adalah yang paling bervariasi.
Kemampuan orgasme meningkat pada semua kelompok selama penelitian. Peningkatan terbesar terlihat pada wanita yang masih lajang pada akhir periode pengamatan.
Diikuti oleh peningkatan yang sedikit lebih rendah pada mereka yang berada dalam hubungan baru, dan sedikit lebih rendah lagi pada wanita yang menjalin hubungan dengan pasangan yang sama.
Sebanyak 2.173 wanita Finlandia berpartisipasi dalam penelitian berdasarkan sampel berbasis populasi. Studi ini merupakan bagian dari proyek yang lebih besar dari unit psikologi Universitas Turku dan Universitas bo Akademi di Finlandia.***
