Apa Itu Penyakit Demensia Frontotemporal yang diderita Aktor Bruce Willis

- 18 Februari 2023, 07:36 WIB
Ilustrasi - Pria Tua dalam kecemasan
Ilustrasi - Pria Tua dalam kecemasan /Pexels/Kindel Media/



KARAWANGPOST - Demensia frontotemporal disebut juga sebagai frontotemporal dementia, FTD adalah jenis demensia yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian depan dan samping otak frontal dan temporal lobes.

Kerusakan pada bagian-bagian ini menyebabkan penurunan kemampuan untuk berbicara, berpikir, merencanakan, dan memahami tindakan sosial yang tepat.

Demensia frontotemporal lebih umum terjadi pada orang di bawah usia 65 tahun dan lebih sering terjadi pada laki-laki. Gejala utama dari FTD meliputi:

Baca Juga: Bruce Willis Didiagnosa Mengidap Penyakit Demensia Frontotemporal

  1. Perubahan perilaku dan kepribadian, seperti hilangnya hambatan sosial, kehilangan rasa malu, kecenderungan untuk bertindak impulsif, dan perilaku obsesif-kompulsif.
  2. Penurunan kemampuan berbahasa, seperti kesulitan dalam memilih kata-kata, mengungkapkan diri, atau memahami bahasa.
  3. Kesulitan merencanakan dan mengorganisasi tindakan, serta kesulitan dalam memahami situasi sosial.
  4. Kesulitan mengenali emosi orang lain dan menunjukkan empati.

Baca Juga: Kemen PPPA Berharap Pedagang Lato-lato Pelaku Pencabulan Puluhan Siswi dihukum Berat

Demensia frontotemporal disebabkan oleh kerusakan sel-sel saraf pada bagian depan dan samping otak.

Ada tiga jenis FTD yang mungkin terjadi, yaitu FTD perilaku (behavioral variant), afasia primer progresif (primary progressive aphasia), dan degenerasi lobus temporal (semantic dementia). Tiap jenis memiliki gejala dan karakteristik yang berbeda.

Penyebab pasti dari demensia frontotemporal (FTD) belum diketahui. Namun, para peneliti menduga bahwa FTD disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan yang kompleks.

Baca Juga: CEO YouTube Susan Wojcick Umumkan Pengunduran Diri

Beberapa kasus FTD diduga disebabkan oleh mutasi genetik yang diwariskan secara familial, yang disebut sebagai FTD familial atau FTD genetik.

Pada kasus FTD familial, kerusakan pada gen tertentu dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel otak, yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya FTD.

Selain itu, faktor lingkungan juga diduga berperan dalam terjadinya FTD. Beberapa studi telah menunjukkan hubungan antara paparan zat kimia berbahaya, cedera otak traumatik, dan infeksi otak dengan risiko terjadinya FTD.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48 Dibuka Malam Ini

Meskipun begitu, banyak kasus FTD tidak memiliki riwayat keluarga yang sama dan tidak memiliki mutasi genetik yang dapat diidentifikasi. Penyebab pasti dari kasus ini masih belum diketahui.

Dalam beberapa kasus, FTD mungkin juga berkaitan dengan penyakit neurodegeneratif lainnya, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena FTD, seperti usia, obesitas, merokok, dan rendahnya pendidikan. Namun, peran faktor-faktor ini dalam terjadinya FTD masih memerlukan penelitian lebih lanjut.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x