Tanda-Tanda Awal Depresi pada Anak: Apa yang Harus Diketahui Orang Tua

- 18 Mei 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi anak depresi
Ilustrasi anak depresi /Pixabay/ Mark Filter

KARAWANGPOST - Depresi pada anak sering kali tidak terdeteksi karena gejalanya bisa berbeda dari orang dewasa. Orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda awal depresi untuk memberikan dukungan yang diperlukan sejak dini. Berikut adalah panduan untuk mengenali gejala dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh orang tua.

Tanda-Tanda Awal Depresi pada Anak

  • Perubahan Mood yang Drastis:
    Anak mungkin tampak sangat sedih, sering menangis, atau menunjukkan kemarahan yang tidak biasa. Perubahan mood ini bisa muncul tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
  • Menarik Diri dari Aktivitas Sosial:
    Anak yang biasanya aktif bermain dengan teman-temannya mungkin mulai menghindari interaksi sosial. Mereka mungkin lebih suka menyendiri di kamar dan menghindari kegiatan keluarga.
  • Perubahan Pola Tidur:
    Anak bisa mengalami insomnia atau justru tidur berlebihan. Perubahan pola tidur ini seringkali disertai dengan keluhan sulit tidur atau bangun terlalu pagi.
  • Penurunan Prestasi Akademik:
    Kesulitan berkonsentrasi dan menurunnya minat belajar bisa berdampak pada penurunan prestasi di sekolah. Anak mungkin sering melupakan tugas sekolah atau merasa tidak termotivasi untuk belajar.
  • Perubahan Nafsu Makan:
    Anak bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan sebagai cara untuk mengatasi perasaan mereka. Perubahan berat badan yang signifikan bisa menjadi tanda adanya masalah.
  • Kelelahan dan Kurang Energi:
    Anak mungkin sering mengeluh merasa lelah atau tidak memiliki energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Mereka bisa terlihat lesu atau kurang semangat.
  • Ekspresi Rasa Tidak Berharga atau Bersalah:
    Anak mungkin mengungkapkan perasaan tidak berharga atau bersalah secara berlebihan. Mereka bisa merasa bahwa segala sesuatu adalah kesalahan mereka atau merasa tidak pantas mendapatkan kasih sayang.
  • Berbicara tentang Kematian atau Bunuh Diri:
    Ini adalah tanda yang sangat serius dan membutuhkan perhatian segera. Anak mungkin berbicara tentang ingin mati atau menunjukkan minat yang tidak biasa pada kematian.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Nasi Goreng Babat

Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua

  • Berkomunikasi Secara Terbuka:
    Ciptakan lingkungan yang mendukung untuk anak berbicara tentang perasaan mereka. Dengarkan tanpa menghakimi dan berikan perhatian penuh saat mereka berbicara.
  • Amati Perubahan Perilaku:
    Perhatikan perubahan dalam perilaku, pola tidur, nafsu makan, dan interaksi sosial anak. Catat perubahan yang terjadi untuk membantu mengidentifikasi pola yang mengkhawatirkan.
  • Mencari Bantuan Profesional:
    Jika Anda melihat tanda-tanda depresi yang berlanjut atau memburuk, segera cari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater anak. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan rujukan jika diperlukan.
  • Memberikan Dukungan Emosional:
    Tunjukkan kasih sayang dan dukungan kepada anak. Pastikan anak merasa dicintai dan dihargai, terlepas dari kondisi mereka.
  • Mengatur Rutinitas yang Sehat:
    Pastikan anak memiliki rutinitas harian yang teratur, termasuk waktu tidur yang cukup dan aktivitas fisik. Dorong mereka untuk tetap aktif dan terlibat dalam kegiatan yang mereka nikmati.
  • Kurangi Tekanan Akademik:
    Jangan terlalu menekan anak untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi jika mereka sedang mengalami kesulitan. Berikan mereka waktu untuk bersantai dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
  • Melibatkan Guru dan Sekolah:
    Bekerja sama dengan guru dan staf sekolah untuk memastikan anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan di lingkungan sekolah. Informasikan kepada pihak sekolah tentang kondisi anak agar mereka bisa memberikan bantuan yang sesuai.

Kesimpulan

Mengenali tanda-tanda awal depresi pada anak adalah langkah penting untuk memberikan dukungan yang tepat. Orang tua harus peka terhadap perubahan perilaku dan mood anak, serta siap untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Dengan perhatian dan intervensi dini, anak dapat mengatasi depresi dan menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.***

Editor: Hani Tania

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah