Kenaikan Harga BBM, ASN di Jawa Tengah Terciduk Timbun 12 Ton BBM Bersubsidi

- 5 September 2022, 21:41 WIB
Kenaikan Harga BBM, ASN di Jawa Tengah Terciduk Timbun 12 Ton BBM Bersubsidi
Kenaikan Harga BBM, ASN di Jawa Tengah Terciduk Timbun 12 Ton BBM Bersubsidi /Karawangpost/Gustavo Fring

KARAWANGPOST - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi perhatian khusus yang berdampak langsung pada masyarakat.

Kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh pemerintah pada dua hari lalu juga memicu unjuk rasa  dari berbagai elemen masyarakat di sejumlah daerah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons terkait unjuk rasa kenaikan harga BBM dengan berbicara Indonesia sebagai negara demokrasi.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Pemprov Jabar akan Pantau Kenaikan Harga Barang-barang Usai Kenaikan Harga BBM

Sementara itu, ada beberapa kasus penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang menjadi perhatian yang berpusat di Kudus, Jawa Tengah.

Polres setempat mengungkap adanya sebuah perusahaan membeli bio solar subsidi di sejumlah SPBU menggunakan beberapa mobil, lalu solar dikumpulkan dan ditimbun untuk kemudian dijual ke industri.

"Dalam kasus ini, dua tersangka diamankan salah satunya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu, 12 ton solar bersubsidi juga diamankan menjadi barang bukti," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin, 5 September 2022

Baca Juga: Banyak Polisi Terlibat, Polri Gelar Kembali Sidang Etik Pembunuhan Brigadir J

Kasus lainnya yang menarik perhatian adalah penyelewengan yang dilakukan oleh oknum ASN di Pekalongan.

Oknum ASN tersebut melakukan pengisian penuh tangki mobilnya solar dengan bertahan dan terus menerus.

Sementara itu, Polisi yang mengawasi lalu mengikuti oknum tersebut dan mendapati ternyata oknum tersebut memindahkan solar ke jeriken untuk dijual lebih mahal memanfaatkan kenaikan harga.

Baca Juga: Wisata Kampung Turis Karawang Luncurkan Orabica Cafe Dukung Produk Lokal dan Komunitas

"Rata-rata motif para pelaku melakukan penyalahgunaan dan penimbunan BBM bersubsidi untuk mendapatkan keuntungan karena disparitas harga dan lemahnya pengawasan," katanya.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x