Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang, Legislator Sebut Ini Tragedi Kemanusiaan

- 10 Maret 2023, 17:26 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher /Karawangpost/Dok.Foto/Munchen/nr



KARAWANGPOST - Legislator mendesak Kementerian Kesehatan untuk segera menindaklanjuti kasus kasus ibu hamil meninggal setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang.

Kurnaesih (39), ibu hamil asal Subang, Jawa Barat meninggal dunia setelah ia di tolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang.

"Kemenkes harus menindaklanjuti berita ini dengan segera memeriksa RSUD Subang," kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan tertulisnya, Selasa 7 Maret 2023.

 Baca Juga: Jelang Musim Tanam, Pupuk Kujang Siapkan Pupuk Subsidi Hampir 100 Ton

Menurutnya, hilangnya nyawa pasien Ibu dan bayi dalam kandungannya akibat tak ditangani segera adalah tragedi kemanusiaan yang harus menjadi perhatian berbagai pihak terkait. 

"Kasus semacam ini tak boleh dianggap enteng dan berlalu begitu saja. Seharusnya RS segera menangani pasien hamil yang kritis, bukan malah ditolak yang membuat mereka harus mencari RS lainnya," ujar Netty.

Sebagaimana pengakuan dari suami korban, istrinya yang mau melahirkan ditolak masuk ke ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) RSUD Subang untuk mendapatkan tindakan.

Baca Juga: Menpora Zainuddin Amali Mengundurkan Diri

Namun, korban ditolak dengan alasan pihak RSUD belum menerima rujukan dari Puskesmas Tanjungsiang dan ruang PONEK penuh. 

Penolakan ini membuat keluarga membawa korban menuju RS di Bandung dan meninggal dalam perjalanan.

"Jika alasan penolakan tersebut benar, maka sangat memprihatinkan. Apakah tidak ada kebijaksanaan dalam prosedural administrasi saat kondisi darurat? Seharusnya setiap pasien dalam keadaan kritis, apalagi Ibu hamil yang akan melahirkan, harus segera ditangani," terang Netty.

Baca Juga: Seluruh Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Berhasil di Identifikasi

Karenanya, Netty meminta Kemenkes untuk segera memeriksa kasus ini secara transparan dan jangan ditutup-tutupi.

"Jika ditemukan adanya unsur kelalaian, maka pihak yang bertanggung jawab harus menerima hukuman sesuai aturan berlaku. Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi siapa pun yamg berhadapan dengan nyawa pasien. Jangan sampai terulang lagi," urainya.

Selain itu, Netty meminta sistem pelayanan kesehatan di RSUD Subang harus diperiksa dan dievaluasi secara keseluruhan agar tidak menjadi stigma sebagai RS dengan pelayanan buruk.***

Editor: M Haidar

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x