Pemprov Jateng Maksimalkan Ekspor Produk Herbal

- 22 Januari 2021, 14:23 WIB
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo /Humas Pemprov Jateng/

KARAWANGPOST - Kendati pandemi belum usai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus bergerak meningkatkan ekspor.

Tahun 2021 ekspor produk herbal bakal digenjot, mengingat produk itu banyak dibutuhkan sebagai salah satu penguat imun tubuh masyarakat, guna menghindari virus Corona.

“Tahun 2021, kita dorong produk (ekspor) yang sifatnya herbal,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Arif Sambodo, ditemui di kantor Gubernur Jateng, Kamis 21 Januari 2021.

Baca Juga: Panen Raya Hasil Program Ketahanan Pangan Pandemi Covid-19 Yonif 305 Tengkorak

Menurutnya, peningkatan ekspor produk herbal dilakukan karena saat ini situasinya masih pandemi. Selain itu, Jawa Tengah juga menggenjot ekspor produk sarang burung walet, yang diminati untuk produk makanan dan minuman pada beberapa waktu terakhir.

“Sarang burung walet sekarang untuk makanan dan minuman, yang saat ini sedang baik,” sambung Arif.

Secara keseluruhan Disperindag menilai, secara internal untuk persoalan ekspor tidak menemui kendala berarti. Kaitannya internal, pihaknya menekankan berbagai cara untuk terus bisa memunculkan eksportir baru, seperti memaksimalkan program Export Coaching Program.

Baca Juga: PPKM di Perpanjang Ganjar Siapkan Anggaran Satu Triliun

Diketahui, terangnya, program ini adalah kegiatan pembekalan ilmu tentang ekspor, wacana, serta praktik untuk pelaku usaha. Mereka juga akan dilatih untuk bisa mendatangkan pembeli (buyer).

“Bisa jadi dalam pelatihan itu dia bisa ekspor,” ujarnya.

Arif mencontohkan, pada tahun lalu program Export Coaching Program diikuti 26 orang peserta. Dari jumlah itu, 14 orang di antaranya bisa melakukan ekspor dengan total nilai 11,1 juta dolar AS.

Baca Juga: Rumusan Raperda BPR Syariah Sukabumi Tunggu Kelengkapan Naskah Akademik

“Itu bagi IKM (Industri Kecil Menengah) kan besar totalnya. Karena yang kita latih ini yang masih kecil dan menengah,” tutur dia.

Sedangkan untuk kendala eksternal, Arif menambahkan, pihaknya membutuhkan kerja sama pihak lain. Misalnya optimalisasi pelabuhan, dengan adanya kontainer yang datang ke pelabuhan namun tidak membawa muatan itu sama saja merugi.

“Nah ini yang sudah dirapatkan di pemerintah pusat, sebulan yang lalu. Kemungkinan akan mendatangkan kontainer. Tapi kini, kontainer ini sudah semakin membaik,” katanya.

Baca Juga: Hari Gini Ribuan Warga di Kabupaten Sukabumi Masih BAB Sembarangan

Pada tahun lalu, ekspor nonmigas Jateng masih surplus 940 juta dolar AS. Atas capaian itu, dia menilai trek Jateng sudah bagus. Sampai saat ini, negara tujuan ekspor produk asal Jateng adalah USA, Jepang, China, Uni Eropa di Jerman, dan negara ASEAN.

“Dengan produk unggulan Jateng meliputi tekstil, furnitur, alas kaki sepatu, barang-barang dari kulit,” pungkasnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x