Network
Sementara anak-anak lebih sadar akan subteks daripada yang diberikan, bagaimanapun, masih ada cara yang lebih buruk untuk melakukan ini. Salah satu contoh utama adalah karakter Dumbledore dalam franchise Harry Potter .
Setelah buku dan film untuk seri ini diselesaikan, penulis JK Rowling ingin membuat situs langganannya Pottermore tertarik.
Dia kemudian merilis sedikit informasi tentang karakter dari penyihir terkenal yang menghapus tweet sampah mereka hingga mengungkapkan bahwa Albus Dumbledore, diduga, selalu dianggap sebagai pria gay.
Baca Juga: Sinopsis Film Vengeance Tayang Malam Ini di Sinema Horor Asia ANTV
Meskipun demikian, hampir tidak ada subteks yang dapat ditemukan dalam buku-buku yang sebenarnya di luar penjelasan mengapa Dumbledore berkonflik tentang menjatuhkan Hitler dari Dunia Sihir.
Film Fantastic Beast memiliki kesempatan untuk memperbaiki ini, tetapi tampaknya mengikuti contoh penulis yang mengubur subteks begitu dalam, apa pun yang ditemukan penggemar di sana secara efektif adalah fiksi penggemar mereka sendiri.
Agar Velma menjadi penting, pendongeng Scooby Doo harus menjadikannya bagian dari karakternya dalam cerita yang bergerak maju.
Baca Juga: Rekap dan Sinopsis K-Drama May It Please the Court Episode 6
Jika itu menjadi bagian integral dari karakternya seperti kacamatanya atau mengatakan "jinkies", akan lebih mudah bagi anak-anak untuk memiliki interpretasi mereka sendiri tentang cerita masa lalu Velma.
Lagi pula, membuat versi karakter yang menandai kotak demografis yang berbeda bukanlah satu-satunya cara untuk memberikan representasi yang baik kepada anak-anak (dan orang dewasa) dalam komik, TV, dan film.
