Pemerintahan Donald Trump Dituding Penyebab 'Raibnya' 20 Juta Dosis Vaksin Corona

- 2 Februari 2021, 10:45 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden /REUTERS/Carlos Barria

KARAWANGPOST - Pemerintah Biden dibuat bingung atas raibnya 20 juta dosis vaksin virus Corona yang telah dikirim ke negara bagian.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan telah mengirimkan hampir 50 juta dosis ke negara bagian, tetapi hanya ada sekitar 31,1 juta dosis yang digunakan untuk vaksinisasi.

Sejauh ini Presiden Biden telah menurunkan tim untuk melacak keberadaan puluhan juta dosis vaksin tersebut.

Baca Juga: 60 Tahun Lalu, Simpanse Ini Menjadi Mahluk Pertama yang Tiba di Luar Angkasa

Perkiraan sementara dari 20 juta vaksin yang raib tersebut, sekitar 10 persen atau sekitar 2 juta dosis diantaranya hilang karena lambannya pihak negara bagian dalam membuat pelaporan.

Sementara sisanya bisa saja berada tersimpan di gudang, di pendingin atau bisa juga transit saat proses pendistribusian dari pemerintah federal ke negara bagian.

Melansir dari New York Post, pemerintah Amerika Serikat telah mendapat kritikan karena tidak mampu menjelaskan tentang jumlah ketersediaan dosis vaksin corona.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer 2 Febuari 2021 : Waspada! Krisis Keuangan

Namun pihak Gedung Putih tidak menyalahkan pemerintahan Biden yang baru berkuasa. Tetapi mereka menyalahkan pemerintahan sebelumnya era Presiden Donald Trump.

Banyak pihak mengecam bahwa program vaksin yang dilaksanakan oleh pemerintahan Donald Trump berjalan lebih buruk dari yang diperkirakan.

Baca Juga: Sebelum Dipersunting Kiwil, Eva Balisima Sempat Trauma Sampai Tak Mau Mengenal Lelaki

Hilangnya dosis vaksin itu dapat menghambat tujuannya untuk memvaksinasi 100 juta orang Amerika dalam 100 hari pertama.

Salah seorang anggota tim transisi, Julie Morita berpendapat bahwa pemerintahan Biden tidak diberi akses ke semua data mengenai vaksin Covid-19 saat serah terima dari pemerintahan sebelumnya.

“Tidak ada yang memiliki gambaran lengkap,” ungkap Julie Morita.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah