"Kalau 2 tahun kemarin saya jam segini (02.00 WIB) sudah hanya tinggal menjual sisa saja, nanti sebelum subuh sudah mulai beres-beres persiapan pulang," kata Ade.
Modal yang dikeluarkan Ade untuk menjual bunga tidak kecil, dia harus mengeluarkan modal sebesar Rp20.000.000 untuk membeli bunga yang akan dijualnya di Karawang.
Baca Juga: Lapangan Karangpawitan Jadi Lokasi Salat Idul Fitri Pemkab Karawang
Penjual bunga itu mengaku, penjualannya tahun ini sangat drastis dan bisa dikatakan merugi dari sejak ia menjual pada Sabtu lalu hingga Senin dini hari dikatakannya baru mendapatkan uang dari hasil jualannya sekitar Rp4.000.000.
"Coba bayangin dari hari Sabtu kemarin jualan samai sekarang baru dapat uang 4 juta sedangkan modal saja 20 juta jauhkan?" dia.
Bunga-bunga yang dijual tersebut menurut keterangan penjual kebanyak yang berasal dari daerah Cianjur dan Bandung.
Ada 4 jenis bunga yang dijual dilapaknya antara lain bunga sedap malam, aster, rosidah dan pikok, bunga-bunga ini ditawarkan dengan harga cukup murah yaitu antara Rp10.000 hingga Rp12.000 untuk pertangkainya.
Disitu juga menjual bunga tabur yang biasa digunakan oleh masyarakat ketika berziarah kubur sebagai taburan di atas makam, bunga tersebut dijual perkantong Rp5.000.
Selain mengeluhkan sepi pembeli penjual bunga asal Cianjur, Jawa Barat tersebut juga mengaku banyak pungutan-pungutan pembohong yang harus keluar dengan mengatasnamakan iuran yang tak jelas alirannya kemana.