Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas dalam keterangannya di Banda Aceh, Sabtu, 16 Januari 2021 malam.
Dia mengatakan bahwa perisitiwa banjir bandang tersebut terjadi di Gampong atau Desa Wih Ni Durin, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah, sekitar pukul 17.30 WIB.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Lima Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu Vulkanik
“Banjir bandang terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Bener Meriah, sehingga meluapnya Sungai Wih Ni Durin,” kata Ilyas, dikutip Pikiran Rakyat dari Antara, Minggu, 17 Januari 2021.
Dalam bencana alam itu, dia menyebutkan bahwa tujuh rumah warga rusak ringan hingga berat akibat tertimbun material tanah lumpur, batu, dan kayu, dari pegunungan.
Baca Juga: Gempa di Sulbar, 637 Korban Luka dan 47 Orang Meninggal Dunia
Tidak hanya itu, Ilyas mengatakan bahwa satu jembatan penyeberangan juga dilaporkan terputus akibat banjir bandang itu.
“Satu unit jembatan putus, dua unit rumah rusak berat terendam air lumpur, dan lima unit rumah rusak ringan karena terendam air lumpur,” tuturnya.
Menurut Ilyas, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang tersebut, dan beberapa warga yang terdampak telah mengungsi ke aula desa.
Baca Juga: Uni Eropa Gugat Indonesia Terkait DS 592, Mendag: Pemerintah Perjuangkan Kebijakan Nasional