Terungkap! 12 Penyebab Kecelakaan Kereta LRT Hasil Investigasi KNKT

- 20 Desember 2021, 20:58 WIB
Terungkap! 12 Penyebab Kecelakaan Kereta LRT Hasil Investigasi KNKT
Terungkap! 12 Penyebab Kecelakaan Kereta LRT Hasil Investigasi KNKT /Karawangpost/Dok. PMJ

KARAWANGPOST - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan hasil investigasi kecelakaan kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek.

Kecelakan LRT itu terjadi pada Senin, 25 Oktober 2021 lalu di Stasiun Harjamukti-Stasiun Ciraca yang melibatkan Train Set (TS) 20 dan TS 29.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian KNKT Suprapto menjelaskan, investigasi menunjukkan kecelakaan disebabkan teknisi LRT TS 29 tidak fokus dalam menjalankan kereta LRT.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Our Beloved Summer Episode 5: Salah Paham Bikin Runyam, Yeon Seo Kena Imbas

Kemudian, terjadi distraction yang disebabkan penggunaan ponsel yang terkait dengan pengaturan kereta LRT.

"Berdasarkan temuan-temuan dan hasil analisis, kecelakaan disebabkan teknisi TS 29 tidak fokus dalam menjalankan kereta," kata Suprapto, Senin 20 Desember 2021.

Menurut Suprapto, sesaat sebelum kereta LRT berjalan menuju arah Stasiun Harjamukti, teknisi TS 29 menurunkan sun visor. Tentu hal ini menyebabkan terhalangnya pandangan ke depan.

Baca Juga: Update Info Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Usia 6-11 Tahun Kota Tangerang 21-30 Desember 2021

"Kereta berjalan dengan kondisi sun visor sebagian tertutup. Sehingga tidak melihat TS 20 yang berhenti dan selanjutnya terjadi tabrakan dengan kecepatan lebih dari 50 km/jam," ujarnya.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian KNKT mendapat kesimpulan penyebab kecelakaan kereta itu berdasarkan 12 temuan.

Pertama, jarum speedometer analog pada MC1 TS 29 berhenti pada posisi 50 km/jam.

Baca Juga: Dua Kereta LRT Tabrakan di Cibubur saat Uji Coba

Kedua, SOP langsir di mainline sesuai Taspat dan diturunkan menjadi 3 km/jam saat melihat kereta di depannya.

Ketiga, SOP langsir belum mengatur metode komunikasi, pada kejadian tersebut mereka menggunakan aplikasi WhatsApp dari telepon seluler.

Keempat, titik berhenti langsir tidak jelas.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Karawang Minggu Keempat Bulan Desember 2021

Kelima, ada lengkung sebelum lokasi kecelakaan pandangan terhalang adanya pepohonan.

Keenam, hasil download kedua HMI TS 29 tidak sesuai dengan tanggal dan waktu kejadian.

Ketujuh, SDiag (on board diagnostic) belum dikonfigurasi.

Baca Juga: Drama Series Layangan Putus Episode Lima: Kinan Semakin Curiga dan Merasa Aris Tak Peduli Keluarga

Delapan, teknisi TS 29 mengalami distraction akibat penggunaan handphone.

Sembilan, teknisi TS 29 tidak fokus melihat kecepatan dan posisi kereta.

Sepuluh, sun visor tertutup sebagian, sehingga membatasi pandangan bebas teknisi kedepan.

Baca Juga: Bahaya Bercinta dalam Air, Simak Penjelasannya

Sebelas, ergonomi kabin tidak optimal (desain kursi berputar).

Dua belas, terdapat pelat cover pada tombol emergency brake button.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah