Pihak Keluarga Sesalkan Sikap Ponpes Darussalam Gontor yang Tak Jujur Soal Penyebab Kematian Korban

- 6 September 2022, 19:13 WIB
Keluarga korban Albar Mahdi sesalkan sikap Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo yang Tak Jujur terkait penyebab kematian korban
Keluarga korban Albar Mahdi sesalkan sikap Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo yang Tak Jujur terkait penyebab kematian korban /Instagram @hotmanparisofficial, @soimah_didi

KARAWANGPOST - Pihak Keluarga korban menyesalkan sikap Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, yang dinilainya tidak jujur terkait penyebab kematian anaknya.

Dari informasi awal yang diterima keluarga, pihak Pondok Pesantren Darussalam menyatakan Albar Mahdi yang duduk di kelas 5i meninggal karena sakit usai mengikuti kegiatan perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Dalam surat keterangan kematian dari Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor, Ponorogo, yang diterima pihak keluarga disebutkan bahwa Albar Mahdi meninggal dunia karena sakit.

Saat jenazahnya tiba di rumah duka di Palembang pada Selasa, 23 Agustus 2022, ibu korban Soimah memaksa untuk membuka peti jenazah dan melihat pada bagian tubuh anaknya itu seperti tidak dalam kondisi menunjukkan sakit yang dimaksud.

Baca Juga: Ponpes Darussalam Gontor Ponorogo Minta Maaf atas Kasus Penganiayaan yang Menyebabkan Santri Meninggal

Namun pihak Pondok Pesantren Darussalam Gontor akhirnya meminta maaf kepada publik dan mengakui jika korban meninggal karena dianiaya seniornya.

"Hingga akhirnya Senin (5/9) kemarin pihak Gontor menyampaikan kepada publik pernyataan maaf dan mengakui ada dalam pengantaran jenazah tersebut tidak sesuai fakta, serta mengakui ada dugaan aksi kekerasan di lingkungan pesantren yang berdampak pada korban AM," kata kuasa hukum keluarga Titis Rachmawati, Selasa, 6 September 2022.

Kuasa hukum pihak keluarga pun mendesak Polres Ponorogo untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan tersebut.

"Secara langkah hukum kami mengikuti sesuai pernyataan dari Gontor saja, bahwa benar telah terjadi dugaan tindak pidana penganiayaan di lingkungan setempat,” kata Titis.

Baca Juga: Santri Ponpes Gontor Meninggal Dianiaya, Kemenag Terbitkan Aturan untuk Cegah Tindak Kekerasan di Pesantren

Atas pernyataan dari Pondok Gontor tersebut, meski saat ini masih LP tipe A di Polres Ponorogo, lanjut Titis, namun tidak menutup kemungkinan akan ada laporan resmi dari pihak keluarga.

Saat ini tim kuasa hukum keluarga korban sudah menyerahkan proses penyelidikan kasus itu
kepada Polres Ponogoro yang informasinya sudah memeriksa sebanyak tujuh orang saksi.

"Lalu karena korban sudah dimakamkan di Palembang, kita lihat apabila memang dibutuhkan
dalam prosesnya polisi membutuhkan autopsi, nantinya akan kami koordinasikan dengan pihak keluarga," tambahnya.

Pihaknya juga berharap mendapatkan informasi dari kepolisian terkait surat pernyataan AM
meninggal dunia karena sakit itu dikeluarkan atas perintah siapa, dari rumah sakit atau dari
lembaga pendidikan Pondok Gontor.

Baca Juga: Bocoran Drama Korea The Law Cafe Episode 2  

"Terkait permintaan maaf, sebagai manusia kita nggak boleh tidak memaafkan, tapi kami belum tahu siapa sih kita terima maafnya. Kalau dari pondok pesantren ya itu dari segi kelembagaan saja. Ketika pimpinan pondok pesantren mengatakan diduga terjadi tindak pidana penganiayaan, seharusnya mereka bisa menyimpulkan karena bila ber-statement begitu pasti sudah ada. Kami hanya ingin keadilan dan objektif mengacu pada hukum," lanjut Titis.

Sementara itu, ibu korban AM, Soimah, berharap pihak keluarga mendapat kejelasan mengenai peristiwa dugaan penganiayaan yang dialami anaknya. Keluarga juga berharap kasus kekerasan terhadap santri tersebut menjadi yang terakhir dan jangan sampai terulang kembali di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.

"Cukup pada anak saya, jangan sampai terulang. Saya ingin dunia pendidikan jangan ada
perbuatan (kekerasan) fisik. Terkait proses hukum, semua saya serahkan ke pengacara kami, kondisi saya masih syok," kata Soimah.***

Editor: Gunawan Kus

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah