Media Sosial Bisa Picu Depresi, Begini Penjelasan Singakat Dari Hasil Penelitian

- 20 Juni 2021, 18:57 WIB
Ilustrasi - Seseorang yang  bermedia sosial
Ilustrasi - Seseorang yang bermedia sosial /Pexels/Lisa/

KARAWANGPOST - Sekitar empat miliar orang di seluruh dunia menggunakan situs jejaring seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Hal ini mendorong para ahli kesehatan mental untuk menyelidiki apakah popularitas besar media sosial berperan dalam depresi.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang membatasi waktu mereka di media sosial cenderung lebih bahagia daripada mereka yang tidak membatasinya sama sekali.

Studi juga menunjukkan bahwa media sosial dapat memicu serangkaian emosi negatif pada pengguna yang berkontribusi atau memperburuk gejala depresi mereka.

Baca Juga: Cemilan Manis Sehat, Permen Agar Agar Cocok untuk Buah Hati

 

Beberapa penelitian tentang media sosial dan kesehatan mental mengungkapkan bahwa ada korelasi antara situs jejaring dan depresi. Penelitian lain melangkah lebih jauh, menemukan bahwa media sosial dapat menyebabkan depresi.

Sebuah studi penting — “No More FOMO: Membatasi Media Sosial Mengurangi Kesepian dan Depresi”3 — diterbitkan dalam Journal of Social and Clinical Psychology pada tahun 2018.

Ini menunjukkan hubungan kausal antara penggunaan media sosial yang lebih rendah dan kesejahteraan emosional.

Baca Juga: Boy William Kulik Rahasia Sukses Pengusaha Skincare, Maharani Kemala

Halaman:

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah