Otopsi Baru Ditetapkan dalam Kasus Aktris Thailand Tangmo Nida

- 24 Maret 2022, 11:42 WIB
Ilustrasi Police line atau garis polisi.
Ilustrasi Police line atau garis polisi. /Pixabay/ValynPi14
 
KARAWANGPOST - Otopsi kedua dilakukan pada tubuh Nida Patcharaveerapong, seorang aktris Thailand yang meninggal dalam kecelakaan berperahu yang tragis di Sungai Chao Phraya Bangkok pada 24 Februari. 
 
Patcharaveerapong, yang juga dikenal sebagai "Tangmo", berusia 37 tahun. Para pejabat menduga tidak ada permainan curang, tetapi ibu Patcharaveerapong, Panida Sirayuthyothin, meminta agar otopsi kedua diselesaikan untuk menjawab pertanyaan yang tersisa tentang kematian misterius aktris tersebut. 
 
Dilansir dari Bangkok Post, hasil otopsi kedua, yang selesai pada 17 Maret di Rumah Sakit Universitas Thammasat, belum dirilis. Pakar forensik Khunying Porntip Rojanasunan mengatakan hasil lengkap dapat diharapkan dalam waktu dua hari setelah otopsi selesai, lapor Thai PBS World. 
 
 
Rojanasunan memang mengatakan tidak ada gigi Patcharaveerapong yang hilang, seperti yang diperkirakan beberapa orang. Juga tidak ada luka di wajah atau kepalanya, kata Rojanasunan.
 
Rojanasunan juga mencatat bahwa polisi dan ahli patologi harus mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan luka di kaki Patcharaveerapong dengan mensimulasikan tragedi itu. 
 
Dia menunjukkan bahwa pemeriksaan forensik hanya bagian dari cerita dan mengatakan polisi seharusnya melakukan penyelidikan yang lebih menyeluruh dari kasus ini sebelum mengesampingkan permainan curang.
 
 
Patcharaveerapong dilaporkan berada di atas kapal bersama teman-temannya dalam perjalanan ke sebuah restoran sebelum kecelakaan pada 24 Februari. 
 
Dia jatuh ke sungai, dan teman-temannya menelepon polisi setelah mereka tidak dapat menemukannya dengan cepat. 
 
Mayatnya ditemukan dua hari kemudian. Polisi memutuskan kematiannya tidak disengaja dan mengatakan tidak ada bukti kecurangan, tetapi penyelidikan mereka sedang berlangsung.
 
 
Namun, ada kekhawatiran bahwa polisi membuat keputusan terlalu cepat, yang menyebabkan ibu Patcharaveerapong, Panida Sirayootyotin, untuk meminta otopsi kedua. 
 
Setelah otopsi pertama, seorang dokter di Institut Kedokteran Forensik Jenderal Polisi (IFM) mengatakan kepada Bangkok Post pada 11 Maret bahwa tidak ada tanda-tanda trauma yang disebabkan oleh benda asing di tengkorak aktris tersebut. Juga tidak ada gigi yang patah. 
 
Temuan ini bertentangan dengan komentar aktor Ekkapun "Tide" Bunluerit, yang termasuk orang pertama yang melihat mayat Patcharaveerapong dari sungai. Benluerit mengatakan kepada sebuah acara televisi bahwa dia yakin ada memar di sekitar mata kanan Patcharaveerapong. 
 
 
Mayjen Pol Supichai Limsiwawong, kepala IFM, mengatakan beberapa luka ditemukan, termasuk luka besar di paha kanannya.
 
Sementara itu, Bangkok Post melaporkan pada 22 Maret bahwa lima orang di speedboat dengan Patcharaveerapong akan menjalani tes pendeteksi kebohongan untuk komite Senat Thailand tentang hak asasi manusia, kebebasan, dan perlindungan konsumen. 
 
Ketua panitia, Somchai Sawaengkan, juga mengatakan akan meminta polisi memeriksa kembali barang bukti dalam kasus tersebut. 
 
Kementerian Kehakiman juga membentuk panel ahli forensik untuk meninjau otopsi terbaru.***  

Editor: Ali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah