Paus Fransiskus Sedih dan Malu atas Ketidakmampuan Gereja Tangani Aksi Pelecehan Seksual di Prancis

7 Oktober 2021, 09:27 WIB
Paus Fransiskus menyapa para uskup selama audiensi umum mingguan di Aula Paulus VI, di Vatikan, 6 Oktober 2021. /Reuters/Yara Nardi

KARAWANGPOST - Pendeta Prancis melakukan pelecehan seksual terhadap lebih dari 200.000 anak selama 70 tahun terakhir, sebuah penyelidikan besar itu terungkap pada Selasa 5 Oktober 2021.

Penulisnya mengatakan Gereja Katolik telah menutup mata terlalu lama terhadap kejahatan itu.

Jean-Marc Sauve, kepala komisi yang menyusun laporan tersebut menyebutkan, sebagian besar korban adalah anak laki-laki, katanya, banyak dari mereka berusia antara 10 dan 13 tahun.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Kamis 7 Oktober 2021, Ada Keluarga Asik dan Detective Conan

"Menghadapi kejadian ini, untuk waktu yang sangat lama, reaksi langsung Gereja Katolik adalah melindungi dirinya sendiri sebagai sebuah institusi dan telah menunjukkan ketidakpedulian yang lengkap, bahkan kejam, kepada mereka yang menderita pelecehan," kata laporan itu.

Puncak kasus pelecehan terjadi pada 1950-1970, kata komisi melalui laporannya. Namun, kasus serupa kembali bermunculan pada awal 1990-an.

Paus Fransiskus pada Rabu 6 Oktober 2021, merasa sedih dan malu atas ketidakmampuan Gereja Katolik untuk menangani pelecehan seksual terhadap anak-anak di Prancis.

Baca Juga: Penyanyi Adele akan Rilis Lagu Baru Berjudul Easy On Me

Paus juga mengatakan bahwa Gereja harus menjadikan dirinya sebagai sebuah "rumah yang aman bagi siapa pun".

"Saya ingin mencurahkan kesedihan saya bagi para korban, kesedihan atas trauma yang mereka derita dan juga rasa malu saya, rasa malu kami, karena ketidakmampuan gereja, untuk waktu yang sudah begitu lama, menempatkan mereka di pusat keprihatinan," kata Paus saat memberi pidato umum mingguan dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Viral! Cover Lagu LALISA - BLACKPINK dengan Baju Adat Khas Minang

Ia berbicara sehari setelah terkuaknya hasil penyelidikan besar-besaran, yang mengungkapkan bahwa pastor Prancis telah melecehkan lebih dari 200.000 anak selama 70 tahun.

Paus mengajak umat Katolik di Prancis untuk bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi supaya Gereja menjadi "rumah yang aman bagi semua orang."

"Ini momen yang memalukan," ucapnya.

Ia meminta para uskup agar melakukan segala upaya untuk meyakinkan bahwa tragedi serupa tidak akan terulang lagi.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler