Produktivitas Jagung Nasional Menjadi Salah Satu Program Peningkatan Ekosistem Pangan

- 7 Oktober 2021, 04:23 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat memberikan keterangan Pers
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat memberikan keterangan Pers /dok.foto/BPMI Setpres/Rusman/

KARAWANGPOST - Disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, usai melaksanakan rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, bahwa pemerintah akan menangani penguatan ekosistem ketahanan pangan nasional.

Mentan Syahrul Yasin Limpo secara khusus diminta untuk meningkatkan produktivitas jagung nasional agar mencapai target yang dibutuhkan bahkan melampauinya.

Peningkatan produktivitas tersebut merupakan salah satu arahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat yang bertema “Penguatan Ekosistem Pangan” pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Baca Juga: Daftar Golongan Obat Batuk di Apotek yang Aman Dikonsumsi

Dijelaskan Mentan, upaya penguatan ekosistem pangan tersebut dilakukan dalam tiga tahap yaitu budi daya, petik dan olah, serta pemasaran.

"Tahap pertama itu terkait dengan budidaya. Bagaimana pengembangan jagung untuk bisa kita produktivitasnya terus meningkat dan produksi nasionalnya sesuai dengan target yang dibutuhkan bahkan melampaui target yang ada,” jelas Mentan.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan Mentan untuk menyiapkan pengelolaan mulai dari pemetikan hingga pengolahan pascapanen. Mentan juga diminta untuk menyiapkan pasar bagi komoditas jagung.

Baca Juga: Jawa Barat Peringkat 1 PON XX Papua, Ridwan Kamil Sindir Persib Bandung

“Jadi tiga tahap itu yang betul-betul Bapak Presiden minta supaya semua menteri, lebih khusus saya sebagai Menteri Pertanian, akan main di budidaya dan bisa meningkatkan semua produktivitas jagung kita khususnya di dalam menghadapi climate change, perubahan-perubahan anomali cuaca yang luar biasa baik di secara nasional maupun secara global,” paparnya.

Presiden berharap jika produksi jagung nasional sudah memenuhi kebutuhan di dalam negeri, maka kelebihan hasil produksi tersebut bisa diekspor ke luar negeri.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga meminta Mentan untuk secara bertahap memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang masih banyak seperti di Papua Barat.

Baca Juga: Langkah Mensos Tangani Masalah Data Kemiskinan Dinilai Sudah Tepat

Seperti diketahui, di Papua Barat dari 11.000 hektare lahan jagung yang ada baru 33 persen yang dimanfaatkan dengan baik.

Presiden minta kita secara bertahap melihat apa yang bisa kita lakukan di sana, lebih khusus untuk memanfaatkan lahan-lahan yang memang sangat realistis untuk dilakukan penanaman.

"Salah satu yang harus kita maksimalkan di tempat tersebut adalah jagung. Dan ini saya dikasih waktu satu bulan untuk melakukan itu,” ungkap Mentan.

Baca Juga: Kemenag Kembali Salurkan 3,6 Juta Paket Data Internet untuk Mendukung Pembelajaran Jarak Jauh

Mentan juga menegaskan bahwa pihaknya tengah melatih sekitar 800 petani milenial di Papua Barat dari target 2.000 petani milenial.

Nantinya para petani milenial tersebut juga akan dibekali dengan pendampingan terkait sejumlah hal yang dibutuhkan.

“Ini terus berkejaran, tidak hanya pelatihan, sesudah dilatih dia punya program dan dia menggunakan KUR untuk kemudian kita lakukan asistensi sampai pada tahap-tahap yang dibutuhkan,” jelasnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: SETPRES


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x