Junta Militer Ancam Tembak Aktifis Jika Berunjukrasa Hari Ini

- 27 Maret 2021, 09:23 WIB
Dalam gambar yang diperoleh dari media sosial, Mahasiswa dan kelompok LGBT berbaris menentang kudeta yang sedang berlangsung di Dawei, Myanmar 25 Maret 2021.
Dalam gambar yang diperoleh dari media sosial, Mahasiswa dan kelompok LGBT berbaris menentang kudeta yang sedang berlangsung di Dawei, Myanmar 25 Maret 2021. / REUTERS

KARAWANGPOST - Junta militer di Myanmar memperingatkan bahwa para aktifis pro-demokrasi akan tembak di kepala atau punggung jika menyerukan berunjukrasa pada perayaan Hari Angkatan Bersenjata yang akan digelar Sabtu 27 Maret 2021.

Melansir dari Reuters, peringatan tersebut tidak secara khusus mengatakan bahwa pasukan keamanan telah diberi perintah untuk menembak atau membunuh.

Tapi itu menunjukkan bahwa militer bertekad mencegah gangguan apa pun di sekitar Hari Angkatan Bersenjata.

Baca Juga: Berwajah Mirip Leonel Messi, Pria Mesir Ini Hibur Anak Panti Asuhan

"Anda harus belajar dari tragedi kematian yang buruk sebelumnya bahwa Anda bisa berada dalam bahaya ditembak di kepala dan punggung". Demikian penyernyataan dalam sebuah siaran di saluran berita negara MRTV.

Pasukan keamanan telah menewaskan empat orang dalam unjukrasa yang berlangsung Jumat lalu.

Hingga kini dilaporkan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 320 orang menyusul kudeta terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera hitam di kota selatan Myeik, kata seorang saksi mata.

"Dua orang tewas akibat tembakan di kepala," kata saksi itu kepada Reuters.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah