KARAWANGPOST - China mengukir sejarah setelah pesawat tanpa awak milik negara itu berhasil mendarat di permukaan Mars pada Sabtu 15 Mei 2021.
Peristiwa itu menjadikan China menjadi negara penjelajah luar angkasa kedua setelah Amerika Serikat yang mendarat di Planet Merah.
Pesawat ruang angkasa Tianwen-1 mendarat di sebuah situs di dataran luas yang dikenal sebagai Utopia Planitia.
Baca Juga: Ancol Ditutup Sementara, Kenapa?
Pesawat itu meninggalkan orbitnya sekitar pukul 17.00 GMT, Jumat (pukul 01.00 waktu Beijing, Sabtu). Modul pendaratan dipisahkan dari pengorbit tiga jam kemudian dan memasuki atmosfer Mars.
Sebagaimana dilansir Antara, proses pendaratan terdiri dari "sembilan menit teror" saat modul melambat dan kemudian perlahan turun.
Selanjutnya, penjelajah bertenaga surya bernama Zhurong, sekarang akan mensurvei lokasi pendaratan sebelum berangkat dari platformnya untuk melakukan inspeksi.
Baca Juga: Mayat Pria Paruh Baya ditemukan Warga di Saung Tengah Sawah
Mirip dengan nama dewa api mistis Tiongkok, Zhurong memiliki enam instrumen ilmiah termasuk kamera topografi resolusi tinggi.
Penjelajah itu akan mempelajari permukaan tanah dan atmosfer planet. Zhurong juga bakal mencari tanda-tanda kehidupan kuno, termasuk air dan es di bawah permukaan, menggunakan radar penembus tanah.
Tianwen-1, pesawat luar angkasa seberat lima ton ini diluncurkan dari pulau Hainan di China selatan pada Juli tahun lalu, diluncurkan oleh roket Long March 5 yang kuat.
Baca Juga: Polda Jateng Fokus Awasi Tempat Wisata
Setelah lebih dari enam bulan transit, Tianwen-1 mencapai Planet Merah pada Februari di mana ia berada di orbitnya sejak saat itu.
Jika Zhurong berhasil dikerahkan, China akan menjadi negara pertama yang mengorbit, mendarat, dan melepaskan penjelajah dalam misi perdananya ke Mars.
China kini memang sedang mengejar program luar angkasa yang ambisius. Negara ini sedang menguji pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali dan juga berencana untuk membangun stasiun penelitian bulan berawak.***