KARAWANGPOST - Presiden Turki Erdogan mendapat kritikan atas sikapnya yang dinilai tidak tegas menanggapi kebakaran hutan yang menewaskan delapan orang dan ribuan orang lainnya mengungsi.
Para penduduk dan turis meninggalkan lokasi kebakaran menggunakan perahu atau mobil dan truk. Akibat peristiwa itu banyak warga yang kehilangan rumah dan ternak mereka.
Petugas pemadam kebakaran terus berusaha memadamkan kobaran api yang melalap hutan dan desa-desa di Pantai Turquoise, Turki. Kebakaran dipicu angin kencang dan suhu panas pada Rabu 4 Agustus 2021.
Baca Juga: Rata-rata Koruptor Hanya Dihukum 3 Tahun Penjara, ICW Beri Catatan Ketidakwarasan Penegakkan Hukum
Selain itu, petugas pemadam kebakaran juga masih menangani sembilan kasus kebakaran di Provinsi Antalya dan Mugla yang merupakan lokasi objek wisata.
Kebakaran lainnya juga terjadi di Provinsi Adana dan Sparta. Total ada 137 kasus kebakaran yang terjadi di lebih dari 30 provinsi.
Kebakaran hutan skala besar ini merupakan peristiwa terburuk sepanjang sejarah Turki. Belum dipastikan berapa luas hektare lahan hutan yang telah habis terbakar.
Baca Juga: Mobil Van Pengangkut Imigran Terguling di Texas, 11 Orang Tewas
Angin kencang menjadi faktor terbesar yang menjadi kendala proses pemadam, karena terus menimbulkan kobaran api.