Menurut perkiraan lembaga-lembaga tersebut, terdapat 50.000 perempuan hamil di Gaza, dan lebih dari 180 di antaranya melahirkan setiap hari.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa jumlah syuhada Palestina sejak serangan udara militer Israel ke Gaza telah meningkat menjadi 9.227 orang.
Baca Juga: Pemilu 2024: KPU Resmi Tetapkan Jumlah DCT
Dari jumlah korban jiwa tersebut, 3.826 adalah anak-anak dan 2.405 adalah perempuan. Jumlah warga Palestina yang terluka juga meningkat menjadi 23.516 orang dalam kurun waktu tersebut.
Israel melancarkan perang habis-habisan terhadap Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023 yang bertujuan untuk membebaskan para tahanan dan melenyapkan Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas.
Namun sejauh ini, alih-alih mereka mencapai tujuannya, jumlah korban tewas di kalangan pasukan Israel justru meningkat setelah mengirimkan tank-tanknya ke Gaza.
Baca Juga: Pemilu 2024: Legislator Minta Penegak Hukum Bentuk Badan Anti Hoaks
Hanya dalam satu serangan balik dari Batalion al-Qassam, sayap militer Hamas, enam tank, dua kendaraan pengangkut personel dan satu buldoser tentara Israel dihancurkan.
Saraya al-Quds, cabang militer gerakan Jihad Islam Palestina, juga mengumumkan bahwa tentara Israel menderita kerugian besar, namun tidak mengumumkan jumlah sebenarnya korban jiwa.
Menurut data terbaru, juru bicara unit militer Israel Daniel Hagari mengumumkan, jumlah korban dalam pertempuran dengan Gaza sebanyak 339 orang. Menurutnya, Hamas juga memiliki 241 tawanan.