Bencana 'Mengepung' Tanah Air, Banjir dan Longsor Melanda Jabar hingga Aceh

17 Januari 2021, 10:22 WIB
Tim SAR Gabungan terus mencari korban akibat longsor yang terjadi di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. /Dok. Basarnas Bandung

KARAWANGPOST - Awal tahun ini benar-benar dahsyat. Aneka macam bencana melanda Tanah Air. Curah hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir dan longsor di berbagai daerah.

Sebelumnya, curah hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan longsor di berbagai daerah di wilayah Jawa Barat. Hujan juga merendam sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan.

Kemudian, banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi juga melanda Kota Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu 16 Januari 2021.

Baca Juga: Sebanyak 500 Orang Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Kota Manado

Di waktu yang bersamaan, Kota Mando juga diterjang tanah longsor akibat hujan dan struktur tanah yang labil.

Kemudian bencana banjir juga dilaporkan menerjang Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Dalam berita Pikiran-rakyat.com berjudul "Banjir Bandang Terjang Bener Meriah Aceh, Jembatan Putus dan Sejumlah Rumah Rusak" disebutkan kalau banjir bandang yang dipicu akibat curah hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu, 16 Januari 2021, menerjang wilayah dataran tinggi Gayo.

Akibat diterjang banjir bandang, sebanyak tujuh unit rumah di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh mengalami kerusakan.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Lima Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu Vulkanik

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas dalam keterangannya di Banda Aceh, Sabtu, 16 Januari 2021 malam.

Dia mengatakan bahwa perisitiwa banjir bandang tersebut terjadi di Gampong atau Desa Wih Ni Durin, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah, sekitar pukul 17.30 WIB.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Lima Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu Vulkanik

“Banjir bandang terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Bener Meriah, sehingga meluapnya Sungai Wih Ni Durin,” kata Ilyas, dikutip Pikiran Rakyat dari Antara, Minggu, 17 Januari 2021.

Dalam bencana alam itu, dia menyebutkan bahwa tujuh rumah warga rusak ringan hingga berat akibat tertimbun material tanah lumpur, batu, dan kayu, dari pegunungan.

Baca Juga: Gempa di Sulbar, 637 Korban Luka dan 47 Orang Meninggal Dunia

Tidak hanya itu, Ilyas mengatakan bahwa satu jembatan penyeberangan juga dilaporkan terputus akibat banjir bandang itu.

“Satu unit jembatan putus, dua unit rumah rusak berat terendam air lumpur, dan lima unit rumah rusak ringan karena terendam air lumpur,” tuturnya.

Menurut Ilyas, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang tersebut, dan beberapa warga yang terdampak telah mengungsi ke aula desa.

Baca Juga: Uni Eropa Gugat Indonesia Terkait DS 592, Mendag: Pemerintah Perjuangkan Kebijakan Nasional

“BPBD Bener Meriah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan memantau titik lokasi yang dapat dilalui,” ucapnya.

Kondisi terakhir, Ilyas menuturkan bahwa air sudah surut. Namun tujuh rumah yang tertimbun lumpur belum dibersihkan.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler