Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR RI: Kita Berada di Puncak Kepemimpinan Global

16 Agustus 2022, 14:19 WIB
Presiden Joko sampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI , Selasa, 16 Agustus 2022 /Tangkapan layar Youtube DPR RI/

KARAWANGPOST - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dalam rangka HUT Ke 77 Kemerdakaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.

Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia saat ini berada di puncak kepemimpinan global. Dengan posisi itu, Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk membangun kerjasama internasional.

Kepemimpinan Indonesia di tingkat internasional antara lain menjadi Presiden G20, organsisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia.

Menurut Kepala Negara, tahun depan (2023) Indonesia juga akan menjadi ketua negara-negara ASEAN. Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global, baik krisis pangan, energi, maupun keuangan. Peran internasional lainnya adalah peran Indonesia sebagai jembatan perdamaian Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kenakan Baju Adat Paksian di Sidang Tahunan MPR, Inilah Baju-Baju Adat yang Pernah Dipakainya  

“Tahun 2022 ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, menjadi ketua negara-negara ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional,” kata Presiden.

Dalam pidatonya, Presiden juga mengatakan Indonesia mendapat pengakuan internasional karena termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global yang diakibatkan pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

“Di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Negara kita Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, yaitu 432 juta dosis vaksin yang telah kita suntikkan,” ujar Presiden.

Dalam menghadapi pandemi, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh. Seluruh komponen bangsa saling bersinergi dalam upaya penanganan pandemi.

Baca Juga: Ibu Pengutil Cokelat dan Pengancam Karyawan Alfamart Cisauk Tangerang Selatan Akhirnya Minta Maaf

“Masyarakat dusun dan masyarakat kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat. Organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat. Tenaga kesehatan, TNI dan Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi bersama-sama, bergotong royong, dan lembaga-lembaga negara juga mendukung Pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini,” lanjut Presiden.

Kemampuan dalam mengelola pandemi ini, lanjut Kepala Negara, adalah salah satu kekuatan besar Indonesia dalam mengelola agenda-agenda besar lainnya.

“Inilah kekuatan pertama kita untuk membangun negara kita, Indonesia,” kata Presiden.

Kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah. Jika dapat kelola secara bijak dan berkelanjutan, Presiden meyakini bahwa wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia.

“Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrialisasikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” ucap Presiden.

Baca Juga: Kasat Narkoba Polres Karawang AKP ENM Ditangkap Bareskrim Polri, Diduga Terlibat Sindikat Peredaran Narkoba

Kekuatan ketiga Indonesia, lanjut Presiden, adalah bonus demografi.

“Jumlah penduduk yang sangat besar, dan didominasi oleh anak-anak muda usia produktif, serta daya beli masyarakat yang terus meningkat, akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional kita dalam menghadapi kompetisi global,” ujarnya.

Terakhir, kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Menurut Kepala Negara, kepercayaan besar dari masyarakat internasional ini juga bisa dirasakan di dalam negeri.

Pemerintah terus melakukan reformasi struktural untuk mendukung daya saing dan iklim berusaha. Ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM juga terus diperbaiki.

“Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri juga terus tumbuh pesat. Pertumbuhan investasi juga meningkat tajam, di mana saat ini 52 persennya sudah berada di Luar Pulau Jawa. Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris,” kata Presiden.

Editor: Gunawan Kus

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler