Kemenkes Temukan Zat Kimia Berbahaya yang Merusak Ginjal pada 99 Balita yang Meninggal

20 Oktober 2022, 16:33 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut dari pemeriksaan medis 99 balita ditemukan zat kimia berbahaya yang merusak ginjal /pixabay.com//Christianabella///

KARAWANGPOST - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan medis terhadap 99 balita yang meninggal akibat gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI).

Dari hasil pemeriksaan medis terhadap 99 balita pengidap gagal ginjal akut tersebut, pihaknya menemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya yang merusak ginjal.

"Intinya memang sudah ada 99 balita yang meninggal. Dari 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya,” kat Menkes di Banten, Kamis, 20 Oktober 2022.

“Kita ambil darahnya, kita periksa, kita liat, ada bahan bahan kimia berbahaya yang merusak ginjal," lanjutnya.

Baca Juga: Awasi Penjualan Obat Sirup Anak di Apotik, Dinkes Kota Tangerang Sidak Apotik, Klinik dan Bidan 

Untuk memastikan adanya zat kimia berbahaya tersebut, Kementerian Kesehatan juga mendatangi keluarga balita yang meninggal dan meminta obat-obatan yang diminum.

Dari obat yang diminum balita terkonfirmasi adanya kandungan zat kimia berbahaya yang dapat merusak ginjal anak.

"Kita datangi rumahnya kita mintakan obat-obat yang diminum. Itu juga mengandung bahan-bahan tersebut,” kata Menkes Budi Gunadi.

Menkes Budi Gunadi juga mengatakan Kementerian Kesehatan sudah berkoordinasi dengan BPOM untuk menarik obat-obatan yang diduga mengandung zat kimia berbahaya.

Menkes menambahkan, saat ini kasus kematian bayi perbulan akibat gagal ginjal akut yang telah dideteksi mencapai 35 balita.

Baca Juga: 10 Tips Atasi Demam pada Balita secara Alami Tanpa Menggunakan Obat Sirup Anak

"Karena ini sudah meninggalnya puluhan perbulan dan ini yang terdeteksi kita, mungkin sekitar 35 per bulan. Rumah sakit sudah mulai agak penuh yang rujukan. Saya rasa yang meninggalnya lebih dari itu," katanya.

Masih dari keterangan Menkes, pihaknya mengambil tindakan preventif agar tidak bertambah korban balita.***

Editor: Gunawan Kus

Sumber: Polri

Tags

Terkini

Terpopuler