Network
KARAWANGPOST - Selama enam bulan pembangunan PLTA Jatigede sempat terhenti diakibatkan terdampak pandemi Covid-19.
Kini pembangunan PLTA kembali dilaksanakan meski dengan pembatasan jumlah pekerja pada proyek tersebut.
Manajer PT PLN (Persero) UIP Kit JBT2 Arie Nugroho mengatakan pemberhentian proyek tentu saja berdampak pada molornya jadwal penyelesaian pembangunan, dimana sebelumnya PLTA Jatigede ini dijadwalkan selesai November 2020 lalu.
Baca Juga: Aparat Kepolisian Bubarkan Paksa Aksi Tanpa Izin di Tengah Pandemi
"Enam bulan kita stop dulu, kini sudah mulai jalan meski tentunya tidak semua bisa dikerjakan, menyesuaikan kondisi Covid-19," ujarnya dalam media gathering online bersama media Jabar, Jumat 18 Desember 2020.
Akibatnya, jadwal penyelesaian PLTA akan dmundurkan hingga pertengahan tahun 2021 mendatang, atau bahkan akhir tahun 2021.
Kendati demikian, mundurnya jadwal pembangunan tidak terlalu berdampak pada nilai investasi, karena semua pihak berkomitmen saling mendukung pembangunan pembangkit tersebut. Apalagi keterlambatan akibat pandemi.
Baca Juga: Belum Bisa Dipastikan Pelaksanaan Vaksin Covid-19, Dinkes Karawang Telah Persiapkan Segalanya
PLTA Jatigede ini memiliki kapasitas dua kali 55 MW dengan nilai investasi pembangunan sebesar Rp1,7 triliun. Progres pembangunan saat ini sudah mencapai 88 persen dari target.
"ketertinggalan tinggal beberapa persen saja, tetapi memang pengerjaannya saat ini cukup rumit dan terbatas, sehingga bisa saja sampai akhir tahun 2021," tuturnya.
Baca Juga: Manfaatkan Lahan Tidur Pemkab Purwakarta Gencarkan Petani Tanam Bawang
Selain menyelesaikan Jatigede, PLN juga terus menggenjot pembangunan pembangkit lainnya. Yakni PLTA Pamstorage Cisokan dengan kapasitas empat kali 260 MW yang terletak di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. Pembangkit ini ditargetkan selesai tahun 2025.
Kemudian PLTA Matenggeng yang berlokasi diantara perbatasan Jabar dan Jateng memiliki kapasitas empat kali 225,8 MW yang juga ditargetkan selesai tahun 2025.
Baca Juga: WHO Kirim Tim Internasional Ke China Selidiki Awal Penyebab Corona
PLTU Indramayu dengan kapasitas 1000 MW serta PLTP Panas Bumi di Unggaran dengan kapasitas 55 MW, dimana saat ini masih dalam tahap perencanaan.***
