Kasus Kematian Tenaga Kesehatan Akibat COVID-19 Terus Menjulang Tertinggi di Asia

- 3 Januari 2021, 07:10 WIB
Ilustrasi penanganan COVID-19
Ilustrasi penanganan COVID-19 /Jordan_Singh / Pixabay

KARAWANGPOST - Jumlah kasus kematian pada tenaga kesehatan akibat COVID-19 mengalami kenaikan lima kali lipat dari awal pandemi sejak Maret hingga akhir tahun 2020.

Data yang dirilis Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Sabtu lalu 2 Januari 2021, mengungkap jumlah kasus kematian tenaga kesehatan akibat COVID-19 mencapai 504 orang.

Rinciannya 252 orang dokter, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, dan 10 tenaga laboratorium medik.

Baca Juga: Penyanyi Sherina Munaf Ditinggal Suaminya, Simak Penjelasannya

Dari 252 orang dokter itu terdiri dari 15 orang dokter gigi, 101 dokter umum dan empat orang diantaranya adalah guru besar.

Sebanyak 131 orang dokter spesialis termasuk tujuh guru besar, serta 5 orang residen.

Seluruh tenaga kesehatan tersebut berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (kabupaten/kota).

Baca Juga: Tanpa Ada Gejala, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Positif Covid-19

"Angka ini naik hingga lima kali lipat dari awal pandemi," ungkap Tim Mitigasi PB IDI, Dr Adib Khumaidi, SpOT, melansir dari Antara, Minggu 3 Januari 2020.

Angka kematian pada penderita COVID-19 yang berasal dari kalangan tenaga kesehatan itu tertinggi di Asia dan 5 besar di seluruh dunia.

Tigginya kasus kematian ini puncaknya terjadi pada Desember 2020 silam. Sebanyak 52 dokter meninggal dunia akibat COVID-19.

Baca Juga: 21 Kecamatan Ini Bakal Bergabung dengan Kabupaten Sukabumi Utara

Dr Adib Khumaidi menjelaskan salah satu pemicu kenaikan jumlah kematian pada kalangan tenaga medis dan tenaga kesehatan ini, adanya peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat.

Seperti diantaranya berwisata saat liburan sekolah atau libur bekerja. aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah, salah satunya pada perayaan tahun baru.

Selain itu momen Pilkada Serantak pada 9 Desember lalu juga diduga turut menjadi pemicu tingginya kasus kematian pada tenaga kesehatan. ***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah