KARAWANGPOST - Sejumlah Perguruan atau Sekolah Tinggi berbasis transportasi tengah menyiapkan kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka. Mengingat sekolah kejuruan memiliki perbandingan kegiatan praktik lebih besar dibandingkan kegiatan teori.
Hal tersebut sebagai upaya pemenuhan standar pembelajaran sesuai dengan ketentuan International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk penerbangan dan International Maritime Organization (IMO) untuk pelayaran.
Ketua Satgas Covid-19 Indonesia Doni Monardo menyampaikan, perlunya penerapan protokol kesehatan dalam PKBM, saat melakukan peninjauan meninjau kesiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Kabupaten Tangerang.
Baca Juga: Ada Air Mata Doa dan Film Homefront, Jadwal Acara Trans TV Hari ini
"Penting sekali bagi para peserta didik termasuk pengasuh untuk di cek status kesehatannya, apabila pengasuh punya komorbid sebaiknya tidak melakukan pertemuan fisik,” ujar Doni, Sabtu 6 Maret 2021.
Dalam proses belajar mengajar terutama bidang penerbangan diperlukan adanya kegiatan praktik untuk menunjang metode pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa kebiasaan baru dengan screening awal yang cukup ketat.
Mulai dari peserta didik memasuki asrama dilakukan pengecekan suhu, pengisian formulir kesehatan, dilanjutkan swab antigen oleh petugas lengkap dengan berpakaian Alat Pelindung Diri (APD). Apabila ada yang terdeteksi reaktif maka segera diarahkan ke ambulans untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Baca Juga: Lowongan Kerja Social Media Intern di Perusahaan DANA Indonesia Capital Place
Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa telah disiapkan mobil unit ambulans dan perlengkapan APD lengkap untuk mendukung kebiasaan baru dalam proses belajar mengajar.
"Kami sudah siapkan ambulans apabila ada yg terdeteksi OTG dan sedia selalu seragam APD," ujar Budi.
Setelah itu, sterilisasi juga dilakukan pada semua perangkat pendukung dalam kegiatan belajar termasuk pesawat latih. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara berkala dan terjadwal guna menjaga kebersihan.
Baca Juga: Satu Tahun Pandemi, 18.084 Pasien COVID-19 Sembuh di Kabupaten Bekasi
Doni juga berpesan, kebiasaan baru ini harus di monitor dan dilaksanakan secara disiplin. "Manajemen agar mengatur supaya tidak banyak orang keluar masuk, Disiplin harus selalu tetap dijalankan," tutup Doni.***