KKP Tingkatkan Ekspor Udang Indonesia untuk Kuasai Pasar Dunia

- 14 Juni 2021, 23:02 WIB
KKP Tingkatkan Ekspor Udang Indonesia untuk Kuasai Pasar Dunia
KKP Tingkatkan Ekspor Udang Indonesia untuk Kuasai Pasar Dunia /Karawaqngpost/pexels: Elle Hughes

KARAWANGPOST - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penuh program peningkatan ekspor udang nasional dengan pengelolaan produksi dari budi daya udang harus dilakukan secara bertanggung jawab dan menerapkan prinsip berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Wahyu Sakti Trenggono dalam acara Shrimp Talks : Support the Target of 250 persen Increase in Shrimp Export Value di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Senin 14 juni 2021.

"Udang merupakan komoditas perikanan yang paling banyak diminati pasar global, dalam kurun waktu 2015 – 2019 udang merupakan permintaan pasar nomor dua setelah Salmon," kata Wahyu Sakti Trenggono.

Menteri KKP menjelasakn, Indonesia sendiri selama kurun waktu tahun 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9 persen.

Baca Juga: Vaksinasi Massal di Bekasi Jadi Percontohan Nasional

Potensi pasar ini harus kita garap, khususnya pasar yang memberikan nilai tinggi terhadap udang produksi Indonesia, agar Indonesia mampu menguasai pasar udang dunia.

Adapun untuk mendukung hal tersebut ada beberapa program yang telah disiapkan oleh KKP untuk meningkatkan produksi dan ekspor udang nasional.

Seperti revitalisasi tambak dengan membangun infrastruktur atau sarana dan prasarana sebagai percontohan kawasan udang bagi masyarakat, penyederhanaan perizinan usaha tambak udang, serta pembangunan Model Shrimp Estate untuk budidaya udang dari hulu ke hilir.

Untuk Shrimp Estate sendiri merupakan budi daya udang berskala memadai yang mana proses budidayanya dari hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan dengan proses produksi berteknologi agar hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan agar prinsip budidaya berkelanjutan tetap terjaga.

Baca Juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro Hingga 28 Juni 2021 

Namun dalam implementasinya, Menteri Trenggono menjelaskan beberapa tantangan pada subsektor perikanan budidaya, salah satunya adalah pakan yang merupakan komponen biaya produksi terbesar.

Untuk itu, kerja sama antara pemerintah dengan produsen pakan nasional harus berjalan beriringan untuk mencapai biaya komponen pakan yang lebih efisien dan berharap para peneliti terus melakukan pengembangan dalam inovasi pakan di Indonesia.

“Selanjutnya saya mengimbau kepada para peneliti, khususnya di perguruan tinggi untuk selalu melakukan inovasi dan riset dalam rangka mengurangi ketergantungan bahan baku impor dan bahan baku yang berasal dari penangkapan,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Instruksikan Panglima TNI dan Kapolri Kawal PPKM Mikro

Nilai ekspor udang nasional pada tahun 2019 menempatkan Indonesia di urutan kelima eksportir udang dunia, di bawah India, Ekuador, Vietnam dan Tiongkok, dengan market share sebesar 7,1 persen. 

Angka tersebut bernilani tinggi dengan total volume produksi udang sebesar 239.227 ton nilai ekspor udang Indonesia sebesar 2,04 miliar dolar AS dan akan terus ditingkatkan oleh KKP.

“Kebijakan KKP dalam pemanfaatan sumber daya tidak hanya mengeksploitasi sebesar-besarnya untuk kepentingan ekonomi, namun harus memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan, sehingga pembangunan kelautan dan perikanan di masa depan dapat menyeimbangkan antara ekologi dan ekonomi sesuai dengan arah masa depan ekonomi dunia, yaitu menuju ekonomi biru,” kata Menteri KKP.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x