Kementerian Agama Dukung Penguatan Ekspor Produk Halal

- 2 Agustus 2021, 16:27 WIB
Ilustrasi: Logo halal
Ilustrasi: Logo halal /Karawangpost/Pixabay/Willem67

Sementara itu, Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono menyebutkan Sekolah Ekspor adalah kolaborasi bersama pemerintah dan dunia usaha untuk mencetak eksportir baru dengan target 500.000 eksportir baru tercetak di 2030.

Pada Sekolah Ekspor UKM dan Ekonomi Kreatif, tersedia pelatihan ekspor berjenjang dan bersertifikasi dari BNSP bagi peserta yang telah memenuhi persyaratan.

Baca Juga: Selandia Baru akan Bebas Perjalanan Karantina untuk Tenaga Kerja Holtikultura

"Ada tiga jenjang yang tersedia, yaitu level pengenalan ekspor, level ekspor dasar, dan level ekspor lanjutan," kata Handito Joewita.

Mastuki menjelaskan, di antaranya, peran melalui pusat kajian halal, riset di bidang halal, Lembaga Pemeriksa Halal, institusionalisasi kajian halal melalui pembukaan prodi halal.

Kemudian, pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, hingga pelatihan SDM halal seperti manajer halal, penyelia halal, auditor halal, pendamping halal, pengawas halal, juru sembelih halal, chef halal, bahkan eksportir halal.

Baca Juga: Kim Sejeong Perankan Karakter Aneh di Drakor Office Blind Date 

Mastuki mengatakan bahwa peluang ekspor produk halal Indonesia masih sangat terbuka. Data menunjukkan bahwa neraca perdagangan Indonesia ke negara-negara anggota OKI pada periode Januari-Juli 2020 dari total ekspor sebesar 10,94 miliar dolar AS mencapai surplus 2,2 miliar dolar AS.

"Ekspor produk halal Indonesia didominasi oleh produk makanan, kosmetik, dan obat-obatan," ujarnya.

Menurut Matsuki, masih terdapat lima modal halal lain yang sangat mendukung pengembangan produk halal nasional. di antaranya modal religius-demografis, modal sosio-kultural, modal usaha, dan dunia industri, modal ekonomi, serta modal regulasi dan dukungan politik.***

Halaman:

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah